Jakarta -
Pro-kontra wacana mudik di tengah pandemi virus Corona kini masih berlangsung. Pemerintah pusat hingga kini masih belum memberikan sinyal jelas terkait tetap atau tidak diberlakukannya mudik Lebaran tahun ini. Namun Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah menyiapkan beberapa langkah jika wilayahnya kedatangan masyarakat yang akan mudik ke seluruh wilayah Jatim.
"Jadi untuk pemudik yang akan masuk ke Jatim, Gubernur sudah bersurat ke bupati dan wali kota mengenai kesiapan ini. Ada tiga aspek yang kita lakukan. Pertama, kita akan melakukan screening pendatang dan barang," kata Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judyanto dalam diskusi virtual bertajuk 'Siapa Mudik di Tengah Pandemi?', Senin, (20/4/2020).
Jonathan menjelaskan, screening para pendatang tersebut akan dilakukan di seluruh pintu masuk wilayah Jawa Timur, baik itu Kabupaten Kota hingga pintu masuk menuju desa-desa. Dia mengatakan, dari hasil screening tersebut jika ditemui pendatang yang diketahui dalam kondisi sehat, maka pihaknya akan mewajibkan yang bersangkutan untuk isolasi mandiri di rumah selama 14 hari penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau rumahnya tidak cukup layak, maka pemerintah desa dan kelurahan itu sudah ada 6.900 desa yang telah menyiapkan balai desanya atau sekolah dasar untuk mereka isolasi mandiri," tutur Jonathan.
"Lalu kalau mereka kondisi fisiknya tidak sehat, kalau pneumonianya sedang itu dirujuk ke rumah sakit biasa, tapi kalau pneumonia-nya berat dirujuk rumah sakit untuk penanganan positif confirmed," sambungnya.
Lebih lanjut, Jonathan juga mengatakan jika pihaknya telah menyiapkan antisipasi kedatangan para pekerja migran dari luar negeri menuju Jatim. Dia menyebutkan, antisipasi tersebut berupa pemberlakuan rapid test kepada para pekerja migran tersebut.
Jonathan menuturkan sejauh ini sudah ada 5 gelombang kedatangan pekerja migran dari Malaysia ke wilayah Jawa Timur. Adapun para pekerja migran yang hasil rapid test-nya baik, sebut Jonathan, akan diperkenankan untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Kemarin sudah ada 5 gelombang masuk pekerja migran dari Malaysia sebanyak 722 orang dan sudah dilakukan rapid test. Kemudian kita siapkan bis, lalu kita antar mereka ke kabupaten/kota masing-masing. Di sana mereka diterima oleh pemda, Dandim, dan kapolres untuk kemudian diantar ke desa untuk mereka isolasi mandiri selama 14 hari," sebut Jonathan.
Sosialisasi hidup sehat, lanjut Jonathan, kemudian menjadi langkah kedua yang disiapkan oleh Pemprov Jawa Timur dalam mengantisipasi kedatangan para pemudik. Sosialisasi tersebut akan diberlakukan di seluruh tingkat desa wilayah Jatim.
Untuk mendukung hal itu, Jonathan mengatakan jika pihaknya akan memberlakukan patroli rutin yang dilakukan oleh Babinsa dan didukung oleh puskesmas setempat untuk memastikan masyarakat menggunakan masker serta berdisiplin melaksanakan isolasi mandiri.
"Patroli oleh Babinsa dan puskemas itu untuk mendorong masyarakat melakukan pola hidup sehat, disiplin melakukan isolasi. Jadi saya kira itu yang dilakukan pemerintah Jawa Timur untuk menerima pekerja migran atau pemudik yang mau masuk ke Jawa Timur," pungkas Jonathan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini