Lantas bagaimana tanggapan warga jika PSBB Surabaya Raya benar-benar diterapkan. Apakah harapan mereka terhadap pemerintah.
Jimi (32), salah satu warga asal Lidah Wetan, berharap kepada pemerintah melakukan langkah efektif untuk menekan penyebatan COVID-19.
"Harapannya jika cara itu tepat untuk mencegah penyebaran virus Corona, diterapkan PSBB jangan lama-lama tapi efektif. Jangan sampai perekonomian rusak, kita juga takut corona," ungkap Jimi saat dihubungi detikcom, Senin (20/4/2020).
Dia merasakan betul dampak dari pandemi COVID-19. Usaha pengiriman air mineral yang dirintisnya selama empat tahun, merosot tajam hingga 50 persen. Sebab air isi ulang yang dijual ke warkop berkurang drastis. Bahkan penjualan ke rumah warga sepi.
"Selama Corona ini penghasilan menurun. Apalagi akhir-akhir ini, banyak warung-warung kopi yang ditutup dan dibubarkan. Otomatis pengiriman air-air di warung-warung itu juga berhenti. Jadi saat ini menggantungkan pelanggan dari rumah tangga yang membutuhkan air," kata Jimi
Hal yang sama dirasakan oleh Muslih (53) warga Kecamatan Genteng, Surabaya, yang setiap hari berjualan soto keliling. Dia sudah mengetahui jika ada rencana penerapan PSBB Surabaya Raya. Selama penerapan PSBB nantinya, pemerintah harus memperhatikan nasib warga. Terlebih untuk supplay kebutuhan sehari-hari.
"Kalau bantuannya mencukupi nggak masalah, jangan sampai warganya kelaparan," ujar Muslih yang sehari-hari mangkal di Jalan Taman Apsari.
Sementara Mayang (42) warga Sepanjang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, mengaku setuju pemerintah menerapkan PSBB. "Ini upaya pencegahan Corona agar tidak bertambah terus. Kalau tidak dilakukan PSBB, khawatir akan bertambah banyak," tegas ibu dua anak tersebut.
Namun dirinya berharap pemerintah melakukan PSBB sebanding dengan bantuan yang diberikan ke warga. "Dipikirkan kerugian dan keuntungannya. Jangan sampai warganya kelaparan karena PSBB," tambahnya.
Evaluasi PSBB, Ini Perintah Jokowi ke Semua Daerah:
(fat/fat)