Tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan biasanya memberi tambahan rezeki bagi para pedagang bunga di Medan. Namun kondisi tersebut tak terjadi tahun ini.
Salah satu pedagang bunga di sekitar area pemakaman Simpang Marindal, Jalan SM Raja, Medan, Herdina, mengatakan pendapatannya tahun ini turun drastis jika dibanding tahun lalu. Salah satu penyebabnya, kata Herdina, jumlah peziarah yang datang berkurang.
"Sepi (tahun ini). Mungkin gara-gara Corona," kata salah satu pedagang, Herdina, Senin (20/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan bisa mendapat Rp 300 ribu per hari karena peziarah yang ramai membeli bunga menjelang Ramadhan tahun lalu. Namun dia mengatakan hal itu tak terjadi tahun ini.
"Tahun kemarin sampai Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per hari dapat. Nah, sekarang saya aja dari pagi hingga siang baru sedikit dapatnya," sebut Herdina.
Pedagang lainnya, Ida juga mengaku pendapatannya terjun bebas jika dibandingkan dengan tahun lalu. Menurutnya, peziarah juga sepi karena imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah saat tanggap darurat Corona.
"Menurun kali. Gara-gara Corona lah. Tahun lalu, saya dapat Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per hari. Namun hari ini aja baru dapat Rp 20 ribu," sebut Ida.
![]() |
Ida mengatakan para peziarah biasanya mulai ramai seminggu menjelang Ramadhan. Para pedagang bunga pun disebutnya memanfaatkan momen tersebut untuk berjualan. Tapi merebaknya virus Corona membuat jumlah warga yang ziarah menurun.
Kondisi serupa dialami pedagang bunga di pemakaman Jalan Halat. Salah satu pedagang bunga untuk ziarah kubur, Rahiati, mengatakan baru mendapat Rp 15 ribu sejak berjualan dari pagi hingga siang hari.
Padahal, katanya, tahun lalu dia bisa mendapat Rp 100 ribu. Pendapatannya menurun karena jumlah peziarah yang juga berkurang.
"Biasa tahun lalu, dapatlah sehari Rp 100 ribu. Nah, kalau sekarang. Hari ini aja baru dapat Rp 15 ribu," ujar Rahmiati.
Imun Saja Tidak Cukup Hadapi Corona:
(haf/haf)