Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Fasilitas Observasi dan Karantina di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, pada 6 April 2020. Dua pekan berlalu, perkembangan terbaru, rumah sakit (RS) darurat khusus pasien virus Corona ini mulai terisi.
Pada 13 April lalu, masuk 39 pasien yang merupakan anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Kelud. Hal ini diungkapkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Margono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien rawat inap 39 orang pria ABK KM Kelud," kata Yudo, Senin (13/4).
Tiga hari kemudian, yakni 17 April, jumlah pasien bertambah satu sehingga menjadi 40 orang. Perkembangan situasi di RS Pulau Galang itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga.
"Berdasarkan komunikasi kami dengan dokter kepala bahwa 40 ABK tersebut ditempatkan di observasi 50 beds (Observasi B)," kata Danis kepada detikcom, Jumat (17/4).
Mengintip Jeroan RS Darurat Corona di Pulau Galang:
Sore harinya, terkonfirmasi lagi ada 14 ABK KM Kelud yang kemudian masuk lagi ke RS Corona Pulau Galang. Maka jumlahnya menjadi 64 orang. Dari jumlah di atas, ada yang dinyatakan positif COVID-19, tapi ada pula yang hanya menjalani karantina. Para pasien berada di Zona B, yang merupakan fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung, seperti ruang isolasi hingga ruang observasi.
Meski baru terisi 64 orang, sebenarnya kapasitas rumah sakit darurat ini 360-an ranjang, dengan rencana peningkatan daya tampung mencapai 1.000 ranjang. Bila tak ada lagi yang terjangkit COVID-19, tentu tak ada yang perlu mengisi ruang-ruang kosong di rumah sakit ini dalam waktu dekat.
Soal para ABK yang kini berada di RS Darurat Pulau Galang, mereka berasal dari KM Kelud, yang tiba di Pelabuhan Batam pada Minggu (12/4) pagi. Setiba di lokasi, awak KM Kelud bersama KKP dan dinas kesehatan setempat melakukan pengecekan kesehatan dan rapid test kepada para ABK.