Kedua pasar grosir tersebut rencananya akan dibuka mulai besok. Namun sebelum dibuka ada beberapa persiapan untuk sterilisasi sesuai protokol kesehatan.
"Jadi untuk yang PGS besok mulai jam 09.00 WIB. Kemudian yang Kapasan sebetulnya mulai jam 04.00 WIB, karena ada pasar basah atau sayur, tetapi untuk besok bareng mulai pukul 09.00 WIB," kata Kabag Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat (17/4/2020).
Sebelum rencana pembukan pasar tersebut, ada persipan yang akan dilakukan. Penyemprotan secara detail hingga ke toilet dan juga pembatasan akses keluar masuk pasar.
"Persiapannya, pertama hari ini PGS dengan Kapasan harus disemprot tidak hanya di dalam pasarnya tapi surroundingnya juga, jadi hari ini sampai malam nanti itu harus disemprot detail sampai ke dalam toilet dan sebagainya. Kedua, ada pembatasan akses masuk dan keluar pasar. kalau di Kapasan dari belasan pintu masuk kita perkecil menjadi enam pintu masuk dan keluar," ungkap Agus Hebi.
Agus menjelaskan jika pintu masuk akan dilengkapi dengan bilik sterilisasi dan dilengkapi dengan petugas untuk ngecek suhu tubuh. jadi setiap masuk harus melewati bilik sterilisasi baik pedagang pembeli dan sebagainya.
"Besok juga ada pembagian dua masker dan satu hand sanitizer kita bagikan terutama pada penjaga toko kemudian kuli panggul dan yang beraktivitas di dalam pasar," lanjut Agus Hebi.
Sedangkan terkait dengan keamanan, pihaknya sudah menggelar rapat dengan sejumlah pihak, mulai dari Bakesbanglinmas, Satpol PP Kota Surabaya, Kecamatan, Polsek dan Koramil setempat.
"Kami tahu sendiri bahwa satu minggu ini keinginan pedagang untuk berdagang karena seminggu lagi akan masuk bulan Ramadhan. seminggu ini akan dimanfaatkan mereka," ujar Agus Hebi.
Namun, saat dibukanya nanti, protokol kesehatan standar dari COVID-19 harus tetap dilaksanakan. Agus Hebi berharap pedagang tetap menggunakan masker, begitu juga pembeli.
"Kami juga cek temperatur yang masuk. temperatur 38 derajat tidak diperbolehkan masuk ke dalam pasar. Begitu 38 derajat wes tidak boleh masuk ke dalam," tandas Agus Hebi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rahmanita mengatakan pihaknya telah memperbolehkan buka. Namun ada catatan terkait protokol kesehatan.
"Mereka boleh buka, sebelum buka didisinfeksi dulu. Setelah itu kemudian para pedagang harus punya hand sanitizer. Terus pembeli tidak boleh pegang-pegang barang, tutup pakai plastik jadi antara pembeli sama itu ada batas. Jadi mereka gak bersentuh fisik," kata Febria.
"Terus habis balikin uang kalau bisa pakai plastik atau sarung tangan plastik. Yang penting tidak bersentuhan langsung dengan uang, habis itu sarung tangannya dikasih sanitizer," lanjut Febria.
Febria juga menyampaikan Pemkot Surabaya akan membagikan hand sanitizer, masker dan sarung tangan kepada pedagang dan petugas pasar.
"Hari ini kayaknya. Sarung tangan sama masker juga dibagikan. Bersamaan dengan itu. Ribuan," tandas Febria.
Update Corona di Indonesia: 5.932 Positif, 607 Sembuh, 520 Meninggal:
(iwd/iwd)