Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan memberlakukan status darurat militer. Soalnya, masih banyak warga Filipina yang tak disiplin selama lockdown untuk mencegah Corona.
"Saya hanya meminta sedikit disiplin. Jika tidak, jika Anda tidak percaya kepada saya, maka militer dan polisi akan mengambil alih," kata Duterte dalam pidato Kamis (16/4/2020) seperti yang dilansir AFP.
Pernyataan keras Duterte ini disampaikan sehari usai pihak berwenang melaporkan peningkatan mobil di jalan-jalan Manila. Padahal jalan-jalan itu hampir kosong sejak lockdown diberlakukan sebulan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte menegaskan, jika masih ada pelanggaran, militer dan polisi akan beroperasi pada jam malam untuk menertibkan warga.
"Militer dan polisi akan menegakkan jarak sosial pada jam malam ... Ini seperti darurat militer. Kalian pilih," tambahnya.
Seperti dilaporkan, kasus-kasus baru infeksi virus Coron mulai naik pada bulan Maret. Duterte memerintahkan karantina pulau utama Luzon, yang mencakup 12 juta penduduk ibu kota.
Hanya pekerja di sektor penting dan orang-orang yang membeli makanan atau obat-obatan saja yang diizinkan keluar rumah mereka. Namun banyak yang melanggar aturan ini.
Di beberapa tempat, pekerja harian yang miskin tidak punya pilihan selain pergi mencari pekerjaan. Meskipun polisi juga melaporkan liburnya kegiatan sosial seperti pertandingan tinju amatir.
Polisi mengatakan mereka telah memberi peringatan. Polisi juga telah menangkap puluhan ribu orang yang keluar rumah tanpa alasan yang sah.
Filipina telah mendeteksi sekitar 5.660 pasien positif Corona. Setidaknya, 362 orang di antaranya meninggal dunia. Namun angka-angka itu diperkirakan akan naik ketika negara itu meningkatkan jumlah tes Corona yang dilakukan.