Nadia mengatakan dirinya mendapatkan dukungan yang besar dari seluruh petugas kesehatan. Bahkan, para dokter, perawat hingga cleaning service senantiasa mendoakan kesembuhan bagi para pasien.
"Mereka minta kita fokus pada kesembuhan. Mereka bilang selama ini sudah banyak yang sembuh. Dari mulai dokter, perawat bahkan sampai cleaning service mendoakan kami," ujar Nadia saat menceritakan kisahnya lewat video call dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (16/4/2020).
Nadia mengaku tim dokter hingga perawat tidak hanya peduli akan kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Para tim medis kerap melarang pasien untuk melihat berita buruk hingga kabar buruk dari media sosial.
"Layanan di RS itu luar biasa sangat baik, tim medis support kami luar biasa. Jadi selain menjaga kesehatan kami agar fit terus, mereka juga peduli dengan mental kami. Mereka minta jangan melihat medsos dan berita," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Nadia meminta masyarakat untuk benar-benar menerapkan imbauan pemerintah untuk di rumah saja. Nadia menyebut petugas non medis sudah cukup kewalahan menangani pasien yang setiap hari kian bertambah.
"Kalau ingin pandemi berakhir, mqsyarakat harus manut imbauan pemerintah. Karena kalau kita itu tidak punya kesadaran, bagaimana mata rantai penyebaran virus ini bisa terputus. Kalau tidak penting banget, kalau tidak urgen jangan keluar rumah. Kasian juga para tenaga medis sudah kelihatan kewalahan menangani. Manut dulu, ditahan dulu, sabar dulu untuk kebaikan bersama," pesan Nadia.
Sebelumnya, Nadia menceritakan awal dia tertular penyakit COVID-19 ini dari sang ayah. Saat itu, ayah Nadia usai mengikuti seminar di Bogor.
"Riwayat perjalanan kami terinfeksi COVID-19 dari almarhum Ayah kami yang dinyatakan positif dua hari setelah beliau wafat. Saat itu itu beliau pulang dari seminar di Bogor. Saat pertama kali itu, yang terkonfirmasi positif adalah ibu. Ibu sudah dirawat di RSU dr Soedono Madiun, saya tiga hari setelahnya terkonfirmasi positif juga," papar Nadia.
"Perasaan awalnya kami kaget tapi sudah mengira karena persebaran virus ini kan cepat dan kami sangat close contact dengan bapak karena merawat beliau jadi wajar kalau kami terkontaminasi terpapar," lanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa turut mengucapkan bela sungkawa pada ayah Nadia. Khofifah mendoakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah.
"Saya nderek bela sungkawa. Mugi almarhum dipundut Allah dalam keadaan husnul khatimah. Sedanten amal ibadahnya diterima Allah dan diampuni Allah SWT," harap Khofifah. (iwd/iwd)