Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, pasien dibawa keluarganya berobat ke RS Gatoel, Kota Mojokerto karena menderita nyeri dada pada Rabu (15/4) malam. Rapid test terhadap pasien di rumah sakit ini ternyata menunjukkan hasil positif.
"Rapid test di RS Gatoel hasilnya reaktif (positif). Pasien didiagnosa tim medis mengalami radang paru-paru atau pneumonia. Pasien diindikasikan kesulitan bernafas, sementara RS Gatoel belum punya ventilator. Sehingga pasien dirujuk ke RSU," kata Gaguk saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (16/4/2020).
Oleh sebab itu, lanjut Gaguk, siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB, pasien perempuan 55 tahun itu dirujuk ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Pasien asal Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto itu sempat dirawat di ruang isolasi rumah sakit pelat merah tersebut.
"Jam 12.30 (pukul 12.30 WIB) pasien meninggal dunia. Sudah dilakukan swab, tapi hasilnya belum diketahui karena baru siang tadi diambil swabnya," terangnya.
Gaguk menjelaskan, pasien perempuan ini rupanya mempunyai riwayat perjalanan dari zona merah COVID-19. Menurut dia, pasien pulang dari Yogyakarta pada 25 Maret 2020.
"Selain hasil rapid test reaktif, pasien juga punya riwayat dari zona merah. Sehingga kami tetapkan sebagai PDP," tegasnya.
Jenazah PDP tersebut, kata Gaguk, telah dimakamkan sekitar pukul 15.10 WIB menggunakan protokol COVID-19. Pemakaman dilakukan tim khusus pemulasaraan jenazah yang dibentuk Pemkot Mojokerto. Tim ini terdiri dari petugas medis, penggali makam dan sopir ambulans.
Tempat tinggal pasien telah disemprot dengan cairan disinfektan hingga radius 200 meter oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto. Tim juga melacak orang-orang yang pernah kontak erat dengan PDP tersebut.
"Walaupun belum dinyatakan positif COVID-19, tim gugus tugas segera melakukan tracing kontak erat almarhum. Kontak erat yang perlu dilakukan rapid test akan ada skala prioritas," jelas Gaguk.
Dengan begitu, PDP terkait Corona yang meninggal di Kota Mojokerto menjadi 3 orang. Pasien pertama yang meninggal yakni pria 58 tahun yang tinggal di Kecamatan Magersari. Dia meninggal saat dirawat di RS Emma, Jumat (27/3). Pria tersebut dimakamkan di Blitar sesuai alamat pada KTP-nya.
Pria 57 tahun asal Jakarta menjadi PDP kedua yang meninggal di Kota Onde-onde. Pasien berkunjung ke rumah anak dan cucunya di Kecamatan Magersari. Dia meninggal saat dirawat di RS Gatoel, Senin (30/3) tengah malam.
"Jumlah PDP di Kota Mojokerto sampai hari ini 7 orang. Meninggal dunia 3 orang, 3 selesai pengawasan 14 hari dan kondisinya sehat, 1 orang masih dalam pengawasan," tandas Gaguk. (iwd/iwd)