Jabar Hari Ini: Bocah Bandung Sumbang APD-Solar Rembes Masuk ke Sungai

Jabar Hari Ini: Bocah Bandung Sumbang APD-Solar Rembes Masuk ke Sungai

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 19:34 WIB
Bocah di Bandung menyumbangkan isi celengannya untuk membeli APD bagi paramedis
Bocah di Bandung sumbang tabungan untuk APD paramedis (Foto: Muhammad Iqbal)
Bandung -

Kisah Mohammad Hafidh Al Bukhori siswa SDN 3 Dayeuhkolot membuat terharu lantaran menyumbangkan yang tabungannya untuk pembelian alat pelindung diri (APD). Cerita soal Hafidh, menarik pembaca detikcom pada hari ini.

Selain kisah Hafidh, ada kabar lainnya yang tak kalah menarik. Berikut rangkuman berita dalam Jabar Hari Ini:

Bocah Bandung Sumbang APD

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang bocah berusia 10 tahun dengan semangatnya membawa sebuah kaleng berisi uang receh untuk ia sumbangkan ke kepolisian. Usai melihat televisi, ia merasa iba, banyak petugas di garda terdepan yang membutuhkan alat pelindung diri.

Bocah itu bernama Mohammad Hafidh Al-Bukhori siswa SDN 3 Dayeuhkolot. Ia dan ibunya memutuskan untuk datang langsung menuju Mapolsek Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Di sana ia disambut hangat oleh pihak kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Justru saya sangat heran, dan kaget tiba-tiba kedatangan orang yang masih kecil bersama ibunya ke polsek. Setelah ditanya, ia cita-cita ingin membantu mendapatkan baju APD (bagi petugas). Kasian para penolong, siapa pun itu, untuk melindungi dirinya agar tidak terjangkit virus ini (Corona)," kata Kapolsek Dayeuhkolot, Sudrajat seperti dalam unggahan akun Instagram @infotidayeuhkolot, Kamis (16/4/2020).

Uang tersebut dihitung bersama oleh Hafidh dan petugas kepolisian. Total uang yang terkumpul berjumlah Rp.453.300, terdiri dari pecahan uang logam 100, 200, 500 dan 1.000.

"Ini setelah kita hitung bersama-sama terkumpul dana Rp.453.300. Pecahan logam 100 ada Rp.11.000, pecahan 200 ada Rp.2.200, pecahan 500 ada Rp.135.000 dan pecahan 1.000 ada Rp.315.000," ujar Sudrajat.

Sudrajat merasa terharu dan bangga dengan yang dilakukan Hafidh. Meskipun, keluarga Hafidh hidup dalam keadaan pas-pasan namun masih mampu memberikan uang tabungannya guna membantu petugas.

"Kayanya selama saya di sini ini baru kali ini. Ini patut dibanggakan dan menjadi contoh untuk yang lain. Kalau kita lihat keberadaan orang tuanya boleh dikatakan pas-pasan, tapi anak antusias sangat sangat luar biasa," kata Sudrajat dengan bangga.

Sudrajat mengatakan, kedatangan Hafidh bertepatan dengan agenda Polri di mana diinstruksikan untuk menyediakan APD bagi anggota polri yang nantinya membantu dalam proses pemakaman jenazah pasien yang terinfeksi Corona.

"Iya ini kebetulan sekali, kita lagi mesen APD datang Hafidh. Karena sesuai intruksi Kapolri agar nantinya akan dipergunakan Babinkantibmas yang berdekatan langsung dengan masyarakat. Nantinya di suatu saat akan dipakai untuk membantu menguburkan jenazah," katanya saat dihubungi detikcom.

BBM Solar Rembes ke Sungai di Bandung

Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mengalami rembes hingga masuk ke aliran Sungai Cinambo, Kota Bandung, Jawa Barat. Rembesan itu diduga akibat kendurnya pipa PT Pertamina di terminal BBM, Ujungberung, Kota Bandung.

Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III PT Pertamina Dewi Sri Utami membenarkan adanya kejadian itu pada Minggu (12/4) malam. "Jadi itu bukan kebocoran. Kita melakukan pengecekan ke daerah pompanya tidak ada kondisi kebocoran. Tapi ada sambungan di pipa yang kendur," ucap Dewi saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (16/4/2020).

Dewi menuturkan kondisi saat itu sedang tidak ada pengiriman sama sekali. Sehingga kondisi pipa dalam keadaan kosong. Dia menduga ada solar yang mengendap di tanah dan mengalami rembesan hingga masuk ke area sungai.

"Jadi saat itu yang keluar adalah biasa kalau kondisi pipa bekas air dan saluran di bawahnya, itu kayak ada endapan gitu. Beda kejadian pas pipa di KCIC itu, pas full kondisinya. Kalau ini memang tidak ada pengiriman. Akhirnya karena dia posisi di dalam tanah, kan langsung diperbaiki. Kan di dalam tanah area kita, di belakang, dikeduk. Dibuka ternyata merembes keluar menuju ke belakang karena ada sungai di belakang," tutur Dewi.

Ia mengatakan pihaknya langsung melakukan perbaikan. Bahkan Pertamina sudah melakukan pembersihan terhadap sungai-sungai yang diduga tercampur dengan solar tersebut.

"Langsung kita lakukan lokalisir. Kita berikan dispersant (cairan untuk mengatasi masalah tumpahan minyak). Kita bikin tanggul-tanggul supaya nggak kemana-mana, di bawah airnya pakai seng sama oil boom. Kita upayakan itu. Dengan sistem sif 24 jam dan sebagainya, akhirnya kemarin sudah bersih dan rembesan awal yang diketahui itu sudah tutup. Jadi tidak ada solar yang keluar lagi," ujar Dewi.

Dalam penanganan solar yang rembes itu, Dewi mengatakan turut didampingi oleh Satgas 22 Citarum Harum dan Dinas Lingkungan Hidup. Pihaknya juga melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai.

"Kita melakukan pembersihan sungai-sungai itu semua disisir didampingi oleh Satgas Citarum. Aku kurang tahu (berapa kilo penyisiran). Tapi kita melakukan penyisiran bersama-sama. Intinya langsung dibersihkan pembersihan. Bahwa itu sudah bersih," kata Dewi.

Beredar kabar bila ada burung blekok yang mati akibat rembesan solar itu. Dewi mengaku menerima laporan itu dari masyarakat. Pihaknya akan mendata lebih dahulu soal unggas yang mati tersebut.

"Nanti akan dicek pendataan sebenarnya terkait unggas atau yang disampaikan warga tadi yang burung mati. Tadi pagi dilakukan sama-sama dengan forum dan warga setempat menyampaikan permintaan maaf. Kita diterima permintaan maafnya dan diapresiasi penanganan secara cepat dan mandiri. Kemudian, dari forum Citarum Harum, meminta ya pokoknya tanggung jawab sosial kita dilakukan penghijauan. Insyaallah akan kita lakukan. Kita koordinasi dengan forum Citarum," tutur Dewi.

Cianjur-Pangandaran Zero Kasus COVID-19

Kasus positif virus Corona atau COVID-19 di Jawa Barat terus merangkak. Laman Pusat Koordinasi dan Informasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) menunjukkan ada 559 kasus pada Kamis (16/4/2020), pukul 07.04 WIB.

Sebelumnya, jumlah kasus positif COVID-19 di Jabar menyentuh angka 540 kasus. Ketika itu terjadi lonjakan penambahan kasus yang signifikan, yakni 90 kasus baru dari jumlah 450 kasus.

Dari jumlah 559 kasus hingga pagi ini, 23 orang dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan bertambah satu orang, dari sebelumnya 22 orang. Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal dengan keterangan terpapar COVID-19 berjumlah 52 orang.

Kabar baiknya, dua kabupaten di Jawa Barat diketahui zero case atau nol kasus positif COVID-19. Dua kabupaten itu adalah Pangandaran dan Cianjur.

Jumlah kasus positif paling sedikit ada di Kota Cirebon, hanya berjumlah satu orang dan diketahui telah meninggal dunia. Sementara itu, ada 31.731 orang dalam pemantauan (ODP) yang berada di Jabar. Sebanyak 20.264 di antaranya telah selesai menjalani masa pemantauan. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) di Jabar berjumlah 2.748 orang, 1.229 telah dinyatakan sembuh atau meninggal dunia.

Laman Pikobar juga kini menampilkan laporan rapid diagnostic test (RDT) yang menjadi screening awal untuk mendeteksi COVID-19, sebelum diperiksa lanjut dengan metode PCR. Dari 30.982 RDT, 1.047 dinyatakan reaktif atau ada indikasi COVID-19. Tercatat 29.805 RDT dinyatakan nonreaktif atau tak ada reaksi, dan 76 pemeriksaan sisanya invalid.

Pekerja Harus Bawa Surat Tugas Saat PSBB Bandung Raya

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bandung akan diterapkan mulai Rabu (22/4/2020). Bila PSBB diterapkan, warga yang bukan berdomisili di Kota Bandung dan ingin masuk akan diperiksa.

"Nanti siapa pun yang keluar-masuk Kota Bandung, di tiap pintu masuk Bandung akan kami perketat dengan upaya SOP kesehatan, misalnya mereka akan diperiksa mau ke mana, kerja di mana," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial di Balai Kota Bandung, Kamis (16/4/2020).

Oded mengatakan warga luar kota yang hendak bekerja di Kota Bandung harus dibekali surat tugas. Pasalnya, nanti petugas Gugus Tugas COVID-19 akan melakukan pemeriksaan. "Surat-surat tugas saya kira harus ada," ujarnya.

Oded menyebut, saat PSBB diterapkan, ia menegaskan, warga tidak boleh berkerumun karena akan ada sanksinya.

"Yang tidak boleh sudah jelas kerumunan. Kami akan membuat perwal yang lebih pada peningkatan disiplin untuk masyarakat disiplin," sebutnya.

Saat disinggung sanksinya apa, Oded menuturkan masih dalam pembahasan Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung. "Nanti akan dirumuskan," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan surat ajuan PSBB yang ditujukan kepada Kementerian Kesehatan melalui Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah disampaikan. Begitupun dengan empat kabupaten/kota lain di Bandung Raya.

"Surat semuanya sudah diserahkan ke Gubernur, Bandung Raya juga sudah semua," katanya.

Halaman 2 dari 4
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads