Polisi menetapkan babysitter, Romiati Wulan (25), sebagai tersangka usai merekayasa kasus penyekapan dirinya. Menurut polisi, Wulan melakukan hal tersebut dengan motif ekonomi.
"Motifnya karena ekonomi. Tak ada kalau nunggak gaji karena majikannya itu orang punya dan tidak ada keterangan itu," kata Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Hisar Siallagan, di Palembang, Kamis (16/4/2020).
Dia mengatakan ada beberapa orang yang dimintai uang oleh Wulan. Antara lain, pacarnya, majikannnya dan penyalur jasa babysitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pacarnya diminta Rp 50 juta, majikannya diminta Rp 50 juta dan jasa penyalur juga diminta Rp 100 juta. Totalnya Rp 200 juta," kata Hisar.
"Dari pemerasan itu pelaku sudah dapat Rp 700 ribu. Mereka kami jerat pasal tentang pemerasan," sambungnya.
Total ada tiga orang yang ditangkap polisi terkait kasus ini, yaitu Wulan (25), Dedek (18) dan NR (15). NR sendiri mengaku tak tahu soal apa alasan Wulan melakukan rekayasa penyekapan.
"Yang ngambil gambar waktu pakai pisau itu aku. Tapi katanya untuk akting karena gaji tiga bulan nggak dibayar," kata NR.
NR mengaku tak tahu apakah masalah soal gaji yang disampaikan Wulan benar terjadi atau tidak. Dia mengaku hanya memegang ponsel.
"Nggak tahu benar atau nggak soal gaji itu. kan aku cuma megang HP aja. Baru kenal juga," katanya.
(ras/haf)