Tak Kuasa Tolak Pemudik, Bupati Sragen: Mereka Terpaksa Pulang

Tak Kuasa Tolak Pemudik, Bupati Sragen: Mereka Terpaksa Pulang

Andika Tarmy - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 13:00 WIB
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (16/4/2020).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (16/4/2020). (Andika Tarmy/detikcom)
Sragen -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menegaskan tidak melarang warganya yang akan mudik ke kampung halamannya. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku tak kuasa menolak para pemudik ini karena mayoritas mereka memutuskan pulang akibat tekanan ekonomi sebagai dampak pandemi virus Corona atau COVID-19.

"Ini berat. Saya tidak boleh menolak karena, apa pun itu, mereka adalah warga Sragen. Dan orang yang mudik ini, saya meyakini, saat ini adalah orang-orang yang memang membutuhkan pertolongan di tempat dia pulang masing-masing," ujar Yuni, sapaan akrabnya, ditemui wartawan di pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Kamis (16/4/2020).

Yuni menyebut para perantau ini memutuskan pulang karena kesulitan ekonomi. Banyak di antara perantau yang kehilangan mata pencarian akibat berbagai pembatasan yang dilakukan, sebagai dampak dari pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di perantauan, barangkali dia tidak bisa makan karena ada PHK (pemutusan hubungan kerja). Kemudian ada PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang membuat dia sulit bergerak. Padahal setiap harinya dia harus tetap mengeluarkan biaya untuk bayar kos dan sebagainya. Kalau di desa, makan nggak makan pasti makan, karena banyak tetangga yang membantu," papar Yuni.

Sebagai langkah antisipasi, Yuni sudah menyiagakan Satgas COVID-19 di seluruh desa/kelurahan, khusus untuk memantau para pemudik. Satgas ini nantinya bertugas memastikan para pemudik melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Kondisi kesehatan pemudik dipantau setiap harinya sehingga, jika ada pemudik yang mengeluhkan gejala mengarah terjangkit virus Corona, bisa segera ditangani.

ADVERTISEMENT

Tak Ingin Jadi Pembawa Virus Corona, 80 Mahasiswa di Makassar Tak Mudik:

"Saya tidak akan menolak orang yang sudah masuk ke Sragen. Tidak akan mungkin kami tolak. Apa pun, mereka adalah warga kita. Tapi saya bisa meminta untuk orang-orang yang sebenarnya tidak perlu untuk mudik untuk tidak mudik," kata Yuni.

Imbauan tidak mudik tersebut, lanjut Yuni, ditujukan kepada warga Sragen di perantauan yang sudah mampu secara ekonomi, dan warga yang sudah mendapatkan bantuan.

"Yang sudah dapat gaji bulanan, ngapain mudik. Tapi kalau yang memang terpaksa mudik, ya kami terima," lanjutnya

Sementara itu, berdasarkan catatan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sragen, hingga kini tercatat ada 14.707 pemudik yang tiba di 20 kecamatan di Sragen. Di antara jumlah tersebut, setidaknya 8.505 pemudik sudah merampungkan karantina mandiri selama 14 hari.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads