Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Kartu Prakerja di tengah pandemi virus Corona. Kebijakan ini dinilai tidak tepat.
"Pemerintah seharusnya memiliki program dan tim baru yang disesuaikan dengan kondisi bencana. Program pemerintah yang sudah ada seperti pembagian Kartu Prakerja dan program penguatan kemampuan kerja (skill) adalah program yang baik dan bagus, hanya saja program ini tidak cocok dan tidak bisa dipaksakan dalam kondisi sekarang," kata pengamat politik Hendri Satrio dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (16/4/2020).
Hendri menilai rakyat butuh dana tunai. Pemerintah disarankan membuat program baru untuk mengurangi dampak virus Corona terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaiknya pemerintah lebih baik membuat program baru yang sesuai daripada memaksakan program yang ada tapi tidak sesuai dengan kondisi pandemi seperti saat ini. Pemaksaan program akhirnya hanya membuang uang dan tidak berdampak," sebut Hendri Satrio.
"Aliran dana tunailah kemungkinan besar yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Bila ini dilakukan maka secara politik kepercayaan masyarakat kepada pemerintah akan meningkat karena program ini dipersepsikan sesuai dengan kebutuhan rakyat," imbuhnya.
Hendri Satrio menekankan kebijakan mengeluarkan program baru di tengah pandemi Corona sangat disarankan. Program Kartu Prakerja, kata dia, bagus, tapi lebih tepat jika dikeluarkan bukan saat kondisi bangsa tengah menghadapi pandemi.
"Pemerintah juga perlu memiliki tim yang terbiasa menangani bencana pandemi, jadi bila Presiden melakukan reshuffle maka sebaiknya pilihlah menteri yang paham bekerja dalam situasi pandemi," kata Hendri Satrio.
Pekerja dan Pelaku Usaha Mikro Bisa Ikut Program Kartu Prakerja:
(gbr/azr)