Cerita Horor Teroris Tembak Aparat di Poso dari Jarak Dekat

Round-Up

Cerita Horor Teroris Tembak Aparat di Poso dari Jarak Dekat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 09:26 WIB
Kedua buronan MIT berupaya merebut senjata laras milik polisi di Poso (Screenshot video)
Foto: Kedua buronan MIT berupaya merebut senjata laras milik polisi di Poso (Screenshot video)
Poso -

Seorang polisi Briptu Ilham Suhayar di Poso diserang oleh dua anggota kelompok teroris Muhajidin Indonesia Timur (MIT). Korban ditembak dari jarak dekat dan mengalami luka di bagian dada. Bagaimana ceritanya?

Berdasarkan informasi yang sudah dikonfirmasi Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono, peristiwa itu terjadi pada Rabu (15/4/) pagi pukul 09.00 Wita. Mulanya satu pelaku yang turun dari motor hendak membuka pintu bank, namun sempat dilarang satpam karena belum mencuci tangan. Aturan mencuci tangan diterapkan untuk menghindari penularan virus Corona (COVID-19). Pelaku akhirnya mencuci tangan.

Setelah itu, pelaku kembali dilarang masuk oleh satpam lainnya karena belum membuka helm. Akhirnya pelaku dan rekannya yang menunggu di motor meninggalkan bank. Saat pelaku meninggalkan bank, Briptu Ilham Suhayar baru tiba untuk melaksanakan tugas pengamanan di bank tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar pukul 09.03 Wita, terdengar bunyi tembakan di Bank Mandiri Syariah. Briptu Ilham terkena luka tembak di bagian punggung kanan belakang.

Insiden penyerangan ini terekam CCTV. Horornya, dalam video yang beredar tampak salah seorang pelaku menembak Briptu Ilham dari belakang dalam jarak dekat. Setelah itu, keduanya berusaha memukuli polisi tersebut.

ADVERTISEMENT

Lokasi kejadian berada di Bank Syariah Mandiri KC Poso, Jalan Pulau Irian Jaya, Gebang Rejo, Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Saat penyerangan terhadap Briptu Ilham, salah seorang anggota intel Brimob melintas persis di lokasi kejadian. Alhasil baku tembak sempat terjadi. Dua pelaku itu pun melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Pistol FN yang digunakan pelaku untuk menyerang Briptu Ilham tertinggal di lokasi kejadian. Polisi juga menemukan ponsel android di lokasi. Polisi lantas melakukan pengejaran terhadap dua pelaku.

Tak berselang lama, kedua pelaku yang merupakan DPO kelompok teroris MIT ini berhasil dilumpuhkan. Kedua ditembak mati dengan luka di bagian punggung dan kepala.

"Kedua pelaku ditembak mati di Desa Moengko, keduanya juga masuk dalam DPO MIT yang penyebaran fotonya sudah tersebar di sejumlah titik wilayah Poso," Kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (15/4/2020).

Detik-detik Anggota Polisi Diserang Orang Bersenjata di Poso:

Kapolda Sulteng Irjen Syafril Nursal mengatakan, pelaku menyimpan sebuah bom di balik jaket. Dalam insiden penyerangan itu, pelaku mencoba merampas senjata milik Briptu Ilham.

"Kedua pelaku ditembak mati oleh aparat saat melakukan pengejaran di wilayah lingkar Desa Moengko, Poso. Satu unit bom kami temukan di dalam jaket pelaku," katanya.

Namun usaha tersebut gagal. Meski tertembak dari jarak dekat, Briptu H berhasil mempertahankan diri dan membuat kedua pelaku kocar-kacir.

Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Syafril Nursal menuturkan, kedua pelaku telah membuntuti korban untuk kemudian diserang.

Kedua jenazah pelaku akan diautopsi di RS Bhayangkara. Kedua jenazah akan diautopsi sambil mengumpulkan barang bukti lainnya untuk keterlibatan dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Dari hasil identifikasi sementara, Didik menyebutkan, pelaku bernama Ali alias Darwin Gobel tertembak di bagian kaki dan punggung. Sementara Muis Fahron alias Abdullah terkena tembakan di bagian kepala.

Saat ini, kondisi polisi korban penyerangan yang terluka kian membaik. Kini korban dirujuk menuju Palu untuk dirawat di RS Bhayangkara.

"Kondisinya membaik, tadi sudah diberangkatkan ke Palu. Mungkin jam 7 malam tiba, karena perjalanan Poso ke Palu memakan waktu kurang-lebih 5 jam," jelas Irjen Syafril.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads