Melemahnya industri pariwisata di Indonesia akibat virus Corona juga terjadi di Banda Aceh. Imbas Corona membuat beberapa destinasi wisata seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, PLTD Apung, Makam Syiah Kuala, Boat diatas rumah dan tempat wisata lainnya mengalami penurunan pengunjung yang cukup drastis.
Bahkan, Pemerintah Kota Banda Aceh terpaksa menutup sementara destinasi wisata tersebut sejak akhir Februari lalu. Kebijakan yang diambil oleh Pemkot Banda Aceh ini merupakan salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus COVID-19 yang mana saat ini penyebarannya sudah meluas dan sangat cepat.
Pemerintah setempat juga menutup tempat-tempat kuliner. Hal ini dikarenakan Banda Aceh juga merupakan kota yang terkenal dengan kuliner 3E (Enak, Enak sekaliii, dan Enaaaakkk Sekali). Kebijakan ini diberlakukan dengan tujuan agar mengurangi kerumunan orang di tempat umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Banda Aceh yang sangat terkenal dengan 1001 warung kopinya pun juga harus merelakan menutup berbagai kedai kopi. Selain berdampak terhadap wisata kuliner, dampak COVID-19 juga berimbas kepada para seniman yang harus kehilangan pendapatan akibat diberhentikannya sejenak segala kegiatan pentas seni di Banda Aceh.
Terkait dampak tersebut, Dinas Pariwisata Banda Aceh turut berpartisipasi memberikan bantuan berupa kebutuhan pangan. Bantuan ini diharapkan mampu membantu para pelaku wisata yang saat ini harus vakum sesaat hingga pandemi ini berakhir.
Selain itu Dinas pariwisata Banda Aceh juga melakukan promosi dan memberikan informasi tentang Banda Aceh baik melalui media sosial, cetak dan online.
"Tujuannya adalah walaupun wisatawan untuk saat ini belum diperbolehkan masuk ke Banda Aceh, tapi mereka bisa melihat/mendengar informasi tentang apa-apa saja yang Banda Aceh sedang lakukan," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh Iskandar dalam keterangan tertulis, Rabu (15/4/2020).
"Di media sosial pun kita terus meng-update keindahan Banda Aceh. Kita harapkan setelah pandemik ini berakhir, para wisatawan sudah mempunyai referensi wisata/ traveling mereka, yaitu ke Banda Aceh," tutupnya.
(prf/ega)