PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengatakan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek berkurang pagi ini. Data hari ini mencapai 40.000 penumpang.
"Data pagi hari iya (berkurang). Tentu harus dilihat sampai selesai jam operasional nanti. Untuk hari ini total seluruh stasiun sampai pukul 09.00 pagi adalah 48.800 penumpang," kata Manager External Relations PT KCI, Adli Hakim, ketika dihubungi, Rabu (15/4/2020).
Sedangkan pada Selasa (14/4) di waktu yang sama, angka penumpang mencapai 60.000. Dalam hal ini, berarti terdapat penurunan sekitar 20.000 penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin (Selasa) pada waktu yang sama 62.282 penumpang. Sementara hari Senin 75.661 penumpang," kata Adli.
Adli juga mengatakan tidak ada antrean yang menumpuk di stasiun-stasiun pagi ini. "Tidak ada, hanya antrean menunggu kereta-kereta pemberangkatan pertama tiba di stasiun," ujarnya.
KRL sampai saat ini masih tetap beroperasi, tapi dengan ketentuan jadwal yang disesuaikan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Jabodebek. Meski didorong untuk menghentikan operasional selama masa PSBB oleh pemerintah Bodebek, PT KCI belum bisa memutuskannya.
"Sudah. Saat ini masih dibahas oleh para pemangku kepentingan terkait. Terutama pemerintah (terkait). Selama masih dibahas, kami diarahkan untuk menjalankan operasional seperti masa PSBB selama ini," kata Adli ketika dihubungi, Selasa (14/4).
Adli memastikan besok KRL tetap beroperasi sesuai ketentuan jadwal yang telah ditentukan. PT KCI akan menginformasikan lebih lanjut jika ada perubahan.
"Untuk besok, 15 April 2020 KRL masih beroperasi dengan jam operasi sebagaimana pada hari ini. Untuk selanjutnya masih akan kami informasikan lebih lanjut. Pengguna pasti akan terus kami berikan update-nya melalui pengumuman di stasiun, kereta, dan melalui media sosial," ujarnya.
Anies: Penumpukan di KRL Masih Terjadi Kalau Perusahaan Tak Taat:
(eva/dhn)