Komisi I DPR RI mencecar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto soal bentrokan yang terjadi di Papua. Hadi mengatakan telah menerjunkan tim investigasi untuk mengungkap insiden tersebut.
Awalnya anggota Komisi I dari Fraksi Gerindra Yen Permenas Mandesa menyinggung soal insiden bentrokan prajurit TNI dan Polri di Membramo. Yen juga menyinggung soal insiden penembakan di Timika.
"Insiden yang terjadi hari Minggu yang lalu di Kabupaten Membramo Raya aparat kita TNI dan Polri yang mengakibatkan kontak tembak terhadap 3 anggota Polri harus gugur atau meninggal dunia. Tiga di antaranya mengalami luka-luka dan sementara dirawat di rumah sakit," kata Yen dalam rapat virtual Komisi I, Rabu (15/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian terakhir, Senin di Kabupaten Timika, setelah kami lakukan pantauan investigasi berdasarkan laporan dari masyarakat dan LSM ternyata ada terjadi kesalahan kontak tembak yang dilakukan aparat kita yang ada di Timika terhadap masyarakat yang melakukan pencarian ikan di sungai," ujarnya.
Yen meminta perhatian Hadi atas insiden tersebut meski saat ini juga TNI sedang ikut menangani penyebaran virus Corona.
"Sehingga mohon menjadi perhatian Bapak Panglima di sela-sela negara kita sedang dilanda COVID-19 yang menjadi fokus perhatian dari seluruh elemen pemerintah," ucapnya.
Menjawab soal insiden di Papua itu, Hadi mengatakan telah membentuk tim investigasi. Dia mengatakan tim tersebut sedang bekerja untuk mendapatkan fakta yang sebenarnya.
"Untuk Papua mungkin akan kita jawab sendiri setelah tim investigasi yang saat ini sedang bekerja di Papua sudah menemukan data dan fakta di lapangan, kami mohon maaf," kata Hadi.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid juga menyinggung soal insiden di Papua ini. Dia meminta laporan investigasi tersebut disampaikan ke Komisi I.
"Pak, satu lagi, terkait investigasi insiden di Papua yang memang kami catat juga kita prihatin sekali, Pak Panglima terhadap insiden di Papua yang terjadi bentrokan TNI dan Polri. Kami juga meminta supaya update investigasi, Pak Panglima sampaikan kepada Komisi I nanti secara tertulis saja," ujar Meutya.
"Dilaksanakan, Ibu ketua," timpal Hadi.
(rfs/dhn)