Pemerintah Indonesia terus memberikan perhatian kepada WNI di Malaysia yang terdampak akibat diperpanjangnya kebijakan Movement Control Order (MCO) atau pembatasan pergerakan orang. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyebut pemerintah hingga saat ini masih terus mengirim bantuan untuk WNI di Malaysia.
"Mengenai WNI kita yang ada di Malaysia memang ini jumlahnya banyak banget. Kalau kita bicara yang documented atau yang tercatat itu ada 1,1 juta. Lalu yang undocumented, yang tidak tercatat itu perkiraan kita dua kali lipat lebih banyak. Oleh karena itu keberadaan WNI yang ada di Malaysia jadi salah satu prioritas kita dari sisi jumlah dan kesejahteraan mereka," ujar Retno dalam diskusi virtual di akun Instagram @Hanummm bertajuk Indonesia dan Dunia di Tengah Pandemi, Rabu (15/4/2020).
Untuk itu, Retno mengatakan pemerintah Indonesia sudah menyalurkan bantuan logistik kepada para WNI di Malaysia yang terdampak tersebut. Dia menyebutkan total sudah ada 107.904 ribu sembako yang disalurkan ke Malaysia hingga kemarin malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno mengungkapkan, total bantuan tersebut didapat bukan hanya bersumber dari pemerintah Indonesia. Namun, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Indonesia yang berada di Malaysia.
"Jadi kalau dari jumlah maka yang sudah dibagikan itu sudah hampir 70.000 sejauh ini. Nah, yang menarik adalah kita tidak bergerak sendiri, tapi kita itu bergerak bersama ormas kita di Malaysia," sebutnya.
"Jadi mereka itu tidak hanya bantu bagian, tapi bantu juga pengadaan. Kalau digabung sama teman-teman ormas ada 107.904 ribu sembako yang dibagikan kepada WNI kita di Malaysia per malam tadi," sambung Retno.
Namun, Retno menjelaskan ada tiga jenis WNI di Malaysia yang akan menjadi prioritas penerima bantuan sembako dari pemerintah Indonesia. Dia mengatakan WNI dengan kelompok lansia dengan usia minimum 65 tahun masuk ke dalam kategori WNI yang diprioritaskan mendapatkan bantuan sembako tersebut.
Lebih lanjut, Retno menyebutkan WNI disabilitas, serta WNI yang bekerja sebagai pekerja harian di Malaysia juga masuk ke dalam kelompok prioritas penerima bantuan dari pemerintah. Retno juga berpesan kepada para WNI yang berkecukupan secara ekonomi di Malaysia untuk aktif membantu satu sama lainnya.
"Tentunya tidak semua WNI dapat kita raih, maka perwakilan di Malaysia buat seperti bantuan sembako yang diberikan itu terutama diprioritaskan, pertama untuk orang-orang yang berusia sudah cukup sepuh, kalau tidak salah batasannya 65 tahun yang berarti sudah tidak produktif. Lalu kedua, untuk saudara kita yang disabilitas juga perlu kita berikan dukungan," ujarnya.
"Lalu yang ketiga untuk para pekerja harian yang kehilangan pekerjaan akibat diperpanjang MCO ini yang harusnya berakhir 14 April kemarin, tapi diperpanjang dua pekan lagi. Sekali lagi ini targeted kan yang terdaftar 1,1 juta tapi tidak semua orang membutuhkan. Artinya kalau bisa yang berkemampuan kan harusnya kalau bisa berbagi ya," sambung Retno.