Poin-poin Arahan Terbaru Jokowi: Dorong Kolaborasi ASEAN hingga Penegakan Hukum

Round-Up

Poin-poin Arahan Terbaru Jokowi: Dorong Kolaborasi ASEAN hingga Penegakan Hukum

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 14 Apr 2020 21:07 WIB
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas soal antisipasi mudik Lebaran 2020
Presiden Jokowi (Muchlis Jr/Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet paripurna secara virtual. Jokowi menyampaikan sejumlah arahan seputar penanganan virus Corona (COVID-19).

Jokowi menyampaikan arahan-arahan tersebut dalam konferensi pers seperti disiarkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/4/2020).

Jokowi mendorong negara-negara ASEAN berkolaborasi melawan pandemi virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, jokowi meminta jajarannya transparan dalam penanganan Corona. Ia juga menegaskan penegakan hukum yang diterapkan selama pandemi Corona agar masyarakat lebih disiplin memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.

Berikut ini poin-poin arahan Jokowi dari mendorong ASEAN berkolaborasi melawan Corona hingga penegakan hukum:

ADVERTISEMENT


Usul ASEAN Susun Protokol Lawan Corona

Jokowi menyampaikan poin-poin usulan kepada pemimpin ASEAN dalam KTT tentang COVID-19 pagi ini.

Jokowi mengusulkan kepada ASEAN agar dapat menyusun sebuah protokol untuk merespons adanya pandemi di perbatasan melalui joint contract tracing and outbreak investigation. Sebab, pengawasan ketat di perbatasan akan memutus rantai penyebaran di kawasan.

"Untuk mengatakan penyebaran virus lintas batas, presiden mengusulkan agar ASEAN dapat menyusun sebuah prosedur ASEAN berupa protokol untuk merespons pandemi melalui joint contact tracing and outbreak investigation. Usulan Indonesia ini dimuat dalam satu paragraf deklarasi hasil KTT, yaitu dalam formulasi ASEAN standard operating procedure untuk emergency kesehatan masyarakat," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam konferensi pers yang disiarkan saluran YouTube Setpres, Selasa (14/4/2020).

Poin berikutnya yang disampaikan Jokowi terkait kerja sama perlindungan warga ASEAN. Jokowi menekankan perlindungan buruh migran.

"Secara khusus presiden memberikan penekanan pada buruh migran yang pada kenyataannya telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara anggota ASEAN. Isu perlindungan warga negara ini telah masuk dalam deklarasi KTT Khusus ASEAN," kata Retno.

KTT khusus tersebut turut diikuti para pemimpin negara ASEAN, yaitu Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Laos Thoungloun Sisoulith, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Kanselir Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi.

Berikut ini 7 poin deklarasi KTT ASEAN khusus COVID-19 seperti yang disampaikan Menlu Retno:

1. Pentingnya kerja sama informasi, pengembangan riset, pengembangan epidemiologi antar-negara ASEAN untuk melawan COVID-19.
2. Pentingnya membuat perlindungan kepada warga negara-negara ASEAN.
3. Memperkuat komunikasi publik dan pentingnya upaya untuk memerangi stigmatisasi dan juga diskriminasi.
4. Komitmen untuk mengambil collective action dan kebijakan yang terkoordinasi untuk memotivasi dampak ekonomi dan sosial.
5. Pentingnya pendekatan komprehensif dengan melibatkan multi-stakeholder dan multi-sektoral.
6. Menugaskan para menteri ekonomi ASEAN untuk memastikannya berjalannya rantai suplai.
7. Mendukung realokasi trust fund ASEAN guna membantu ASEAN dalam menangani COVID-19


Jajaran Diminta Transparan Tangani Corona

Jokowi meminta jajaran kabinet menyampaikan komunikasi efektif dan memberikan penjelasan yang transparan mengenai penanganan virus Corona. Jokowi tidak ingin adanya kesimpangsiuran informasi di masyarakat.

"Mengenai komunikasi yang efektif, yang memberikan penjelasan-penjelasan secara transparan kepada media, ini harus dilakukan dengan detail dan baik. Jangan sampai banyak berita yang baik tidak bisa disampaikan sehingga rasa optimis masyarakat menjadi cenderung masuk ke hal-hal yang tidak positif," ujar Jokowi.

Jokowi juga menekankan penegakan hukum dilakukan secara tegas agar masyarakat disiplin dalam menghadapi virus Corona ini.

"Penegakan hukum dengan dukungan aparat negara ini juga penting dilakukan sehingga betul-betul masyarakat kita memiliki kedisiplinan yang kuat untuk menghadapi ini," kata Jokowi.

Di samping itu, Jokowi mendorong penggunaan teknologi terbaru dalam penanganan virus Corona di dunia medis. Jokowi juga mendukung strategi telemedicine yang memudahkan masyarakat untuk konsultasi dengan dokter lewat aplikasi.

"Dukungan sarana prasaran medis yang memadai, termasuk dalam penggunaan teknologi. Baik yang menyangkut itu untuk sensor tubuh, baik itu yang menyangkut big data, baik itu yang menyangkut IoT, baik itu yang AI. Semuanya harus kita pakai," ucap Jokowi.


Penegakan Hukum agar Masyarakat Disiplin

Jokowi menyampaikan sejumlah arahan mengenai penanganan virus Corona (COVID-19) dalam sidang kabinet paripurna. Salah satunya Jokowi meminta penegakan hukum dilakukan secara tegas agar masyarakat disiplin dalam menghadapi virus Corona ini.

"Penegakan hukum dengan dukungan aparat negara ini juga penting dilakukan sehingga betul-betul masyarakat kita memiliki kedisiplinan yang kuat untuk menghadapi ini," kata Jokowi.

Jokowi juga berharap komunikasi mengenai penanganan Corona disampaikan secara transparan. Jokowi tidak ingin masyarakat lebih optimistis akan adanya berita-berita yang baik.

"Mengenai komunikasi yang efektif, yang memberikan penjelasan-penjelasan secara transparan kepada media harus dilakukan dengan detail dan baik jangan sampai banyak berita yang baik tidak bisa disampaikan sehingga rasa optimis masyarakat cenderung masuk ke hal-hal yang tidak positif," ujar dia

Selain itu, Jokowi meminta pemeriksaan terkait Corona dilakukan secara masif. Dia juga meminta pelacakan kontak terkait Corona dilaksanakan secara agresif.

"Pengujian sampel secara masih harus ditingkatkan, tingkatkan pengujian sampel yang masif harus dilakukan dengan pelacakan yang agresif serta dengan diikuti isolasi yang ketat. Ini kepada ketua gugus tugas, menteri kesehatan, Polri dibantu TNI agar yang pertama yang saya sampaikan benar-benar diberi perhatian. Tingkat pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat," ujar dia.

Halaman 2 dari 4
(aan/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads