Perjuangan Portir di Stasiun Cirebon di Tengah Pandemi Corona

Perjuangan Portir di Stasiun Cirebon di Tengah Pandemi Corona

Sudirman Wawad - detikNews
Rabu, 15 Apr 2020 15:36 WIB
Portir di Stasiun Cirebon
Foto: Khaerudin seorang portir di Stasiun Cirebon (Sudirman Wawad/detikcom).
Cirebon -

Pandemi virus Corona atau COVID-19 mengakibatkan perjalanan kereta api di Daop 3 Cirebon berkurang. Saat ini, PT KAI Daop 3 Cirebon melayani dua keberangkatan kereta.

Imbasnya, aktivitas di sejumlah stasiun yang berada di Daop 3 Cirebon sepi, salah satunya di Stasiun Cirebon. Kondisi tersebut membuat pekerja harian yang mencari nafkah di lingkungan stasiun gigit jari. Seperti portir atau penyedia jasa yang mengangkut barang bawaan penumpang.

Saat detikcom mengunjungi Stasiun Cirebon hanya melihat sejumlah portir yang masih beraktivitas. Biasanya, sebelum wabah Corona melanda Indonesia, setiap harinya puluhan portir mangkal di stasiun.

Khaerudin (52), satu di antara segilintir portir lainnya yang harus berangkat demi anak dan istrinya. Kendati aktivitas stasiun lengang, Khaerudin tak punya pilihan lain, sebab ia tak memiliki pekerjaan lainnya, selain bergantung pada penumpang kereta api.

Khearudin tercatat sebagai portir asal Desa Sirnabaya, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Jarak antara kediaman Khaerudin ke Stasiun Cirebon yang berada di pusat Kota Cirebon sekitar 10 kilometer.

Hari ini, Rabu (15/4/2020), Khaerudin harus berangkat pagi-pagi buta. Ia memakai jasa angkutan umum. Sebab, ia harus mengejar jadwal keberangkatan KA Argo Cheribon tujuan Jakarta, yang berangkat sekitar pukul 06.15 WIB.

"Alhamdulillah, tadi pagi dapat satu penumpang. Dapat bayaran Rp 20 ribu," kata Khaerudin saat berbincang dengan detikcom di Stasiun Cirebon, Rabu (15/4/2020).

Mata Khaerudin berkaca-kaca saat bercerita tentang usahanya untuk bertahan hidup di tengah pandemi Corona. Kondisi stasiun yang sepi membuat Khaerudin kesulitan mendapatkan penghasilan. Bahkan, dalam satu hari ia pernah tak mendapatkan penghasilan sepeser pun.

"Paling cuma satu, ya sekitar Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per hari. Dulu bisa sampai Rp 100 ribu per hari, waktu belum ada Corona. Kadang juga tidak dapat penumpang, karena perjalanan keretanya sepi," kata Khaerudin sembari tersenyum.


Bapak tiga anak itu mengaku sudah puluhan tahun menjadi portir. Kondisi saat ini, merupakan kondisi terberat yang harus ia hadapi sebagai portir. "Saya sejak bujangan, menikah tahun 1990. Sudah lama. Dari dulu jadi portir, tidak ada kerjaan lain. Jadi harus berangkat," katanya.

Khaerudin tak ingin pulang ke rumah dengan tangan hampa. Kadang, ia harus menahan lapar, rela tak makan siang demi anak dan istrinya di rumah. Selama pandemi Corona, Khaerudin mengandalkan donatur atau aksi bagi-bagi makanan untuk memenuhi kebutuhan makan siangnya.

"Kalau tidak ada yang bagi-bagi nasi, ya enggak makan," katanya.

Penghasilannya sekitar Rp 20 ribu per hari itu terpaksa dipotong biaya akomodasi. Tarif untuk angkot dari rumah Khaerudin menuju Stasiun Cirebon sebesar Rp 4 ribu. Artinya, Khaerudin harus mengeluarkan uang sebesar Rp 8 ribu untuk memenuhi kebutuhan akomodasinya.

"Anak saya tiga, yang satu sudah menikah. Yang masih tinggal sama saya dua. Mau gimana lagi, kondisinya begini (pandemi Corona). Semoga ini segera berakhir, perjalanan kereta normal lagi," katanya.

Khaerudin menyebutkan untuk total portir aktif yang beroperasi di Stasiun Cirebon sebanyak 120 orang, yang dibagi menjadi dua shift. Masing-masing shift sebanyak 60 portir yang beroperasi.

"Ya biasanya satu shift itu 60 orang, sekarang cuma empat orang," kata Khaerudin.

Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Luqman Arief mengatakan saat ini ada dua KA yang masih beroperasi melayani keberangkatan penumpang. "Mulai hari ini ada dua kereta yang berangkat dari Daop 3 Cirebon, Argo Cheribon dan Ranggajati," kata Luqman.

Luqman menjelaskan mulai tanggal 15 hingga 30 April mendatang enam perjalanan KA dibatalkan. Sehingga, lanjut Luqman hanya tersisa 10 perjalanan KA yang melintas di Daop 3 Cirebon, dua di antaranya berangkat dari Stasiun Cirebon.

"Kita melayani 10 perjalanan KA, termasuk KA jarak jauh. Ini totalnya ya. Kalau untuk kereta barang masih sama, karena mengangkut kebutuhan logistik," katanya.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads