Kisah Nuri di Riau, Bagikan Masker di Tengah Keterbatasan Saat Pandemi

Kisah Nuri di Riau, Bagikan Masker di Tengah Keterbatasan Saat Pandemi

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Rabu, 15 Apr 2020 14:54 WIB
Nuri membuat masker untuk dibagikan ke masyarakat (dok. Istimewa)
Nuri membuat masker untuk dibagikan ke masyarakat (dok. Istimewa)
Pekanbaru -

Inilah sepenggal kisah Nuri Wulandari (18) gadis belia yang kakinya diamputasi masih mau berbagi di tengah pandemi virus Corona (COVID-19). Kekurangan fisiknya tak menghentikan membuat masker untuk dibagikan ke masyarakat.

Nuri adalah warga Desa Seberida, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Di tengah kepanikan warga akan keterbatasan masker, dengan sebelah kaki kirinya dia menjahit masker untuk dibagikan ke sesama.

Walau dari keluarga tak mampu, dia berinisiatif membuat masker. Sejumlah kain bekas potongan dari menjahitnya dikumpulkan untuk dijadikan masker. Dia belajar menjahit dengan binaan Bhayangkara Polres Inhu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mesin jahitnya juga diberikan dari Polres Inhu. Ini sebagai bentuk kepedulian saat kaki kanannya diamputasi karena terjadi pembusukan akibat kecelakaan tunggal saat naik sepeda motor tahun pada Februari 2020 lalu," kata Kapolsek Batang Gansal, Ipda E Jaya dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (15/4/2020).

Nuri sejak kakinya diamputasi juga harus berhenti sekolah. Dari sinilah, Kapolres Inhu, AKBP Efrizal dengan Bhayakara membantu untuk membelikan mesin jahit. Diharapkan dari usaha menjahit bisa menambah penghasilan Nuri dan keluarganya.

ADVERTISEMENT
Nuri membuat masker untuk dibagikan ke masyarakat (dok. Istimewa)Nuri secara sukarela membagikan masker ke masyarakat (dok. Istimewa)

"Alhamdulillah dia sudah bisa menjahit sekarang. Dari jahitannya inilah, dia membuat masker di tengah pandemi yang dia bagikan ke masyarakat yang kita fasilitasi," kata Jaya.

Pihak kepolisian membantu memberi kain yang nantinya dijahit Nuri menjadi masker. Keterbatasan fisik tak menghalangi Nuri untuk tetap berbagai ke sesama.

Kisah kaki kanannya ini mesti diamputasi berawal saat Nuri bersepeda motor mengalami kecelakaan tunggal sehingga membuat kaki kanannya patah. Namun karena keadaan ekonomi yang sulit, Nuri berobat kampung ke dukun patah.

Tetapi kondisi kakinya kian hari bertambah parah. Terjadi pembengkakan dan pembusukan di kakinya. Kondisi ini diketahui Bhabinkamtibmas dan dilaporkan ke Polres Inhu.

Dari sinilah, Polres Inhu memfasilitasi untuk membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru. Nuri dirujuk dengan kondisi kakinya yang sudah parah. Hasil pemeriksaan medis, akibat pembusukan yang sudah parah karena tak ada penanganan, akhirnya tidak bisa diselamatkan.

"Kata tim medis, kakinya tidak bisa diselamatkan lagi. Akhirnya kaki kanannya terpaksa diamputasi," kata Jaya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads