PSBB Ditolak Menkes, Walkot Palangka Raya: Kami Ingin Corona Turun Drastis

PSBB Ditolak Menkes, Walkot Palangka Raya: Kami Ingin Corona Turun Drastis

Idham Kholid - detikNews
Selasa, 14 Apr 2020 20:59 WIB
Poster
Ilustrasi Penularan Corona (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Menkes Terawan menolak pengajuan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan akan tetap berupaya maksimal dalam penanganan kasus Corona.

"Kita pada intinya kalau untuk penolakan itu tidak mempermasalahkan lah, yang penting kami tetap akan berupaya dalam penanganan kasus ini," kata Fairid saat dihubungi, Selasa (14/4/2020).

Fairid mengungkap dasar pihaknya mengajukan PSBB. Sebab, Palangka Raya awalnya merupakan satu-satunya daerah di Kalteng yang zona merah Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Kalteng itu yang zona merah dari awal hanya Palangka Raya, akhirnya kita coba menutup untuk tidak menyebar luas ke kabupaten lain. Saat ini sudah terjadi beberapa kabupaten itu menjadi zona merah, 4 kalau nggak salah, 5 sama Kota Palangka Raya. Langkah-langkah itu kan dalam arti untuk mencegah itu. Kemudian dari kesehatan itu ada mengindikasikan transmisi lokal. Itulah dasar-dasar kita agar tidak tersebar luas," ujarnya.

Fairid mengatakan alasan pemerintah pusat menolak PSBB Kota Palangka Raya karena dinilai tidak memenuhi syarat dan kriteria. Kasus Corona di Palangka Raya dinilai tidak banyak.

ADVERTISEMENT

"Tidak memenuhi syarat, tidak memenuhi kriteria, ada beberapa poin yang disebutkan, pertama adalah kasusnya tidak banyak. Terus, yang saya ini, kasusnya hanya di situ-situ aja, maksudnya di situ-situ aja sekarang sudah menyebar ke kabupaten lain berarti kan nggak di situ-situ aja. Karena kita kan ibu kota provinsi, mobilitas warga paling tinggi," ujarnya.

Soal kecewa atau tidak dengan penolakan itu, Fairid menegaskan masalah ini harus dihadapi dengan kepala dingin. Dia menegaskan penanganan Corona tidak akan mengendur.

"Bagaimana ya, ya intinya kita, situasi seperti ini harus kepala dingin, yang penting prinsipnya kami terus melakukan upaya, plan A, plan B terus dilaksanakan, kita tidak akan kendor," ucapnya.

Berdasarkan data di lapangan, Fairid mengungkap ada penurunan kasus Corona. Dari 15 yang positif Corona, 8 di antaranya sudah negatif. ODP yang sebelumnya 200-an sekarang tinggal 53. Sementara PDP yang sempat mencapai angka 90-an, sudah turun tinggal 16.

"Itu juga kita lakukan karena dalam upaya-upaya kita. Kita ingin mencegah agar benar-benar turun drastis ya, adalah kita berikan pembatasan, mengajukan PSBB, walaupun secara riil di lapangan, kita lakukan pencegahan-pencegahan," ujarnya.

Dia menjelaskan seperti akses masuk ke Palangka Raya diperketat. Setiap akses masuk didirikan pos.

"Setiap kelurahan, kami ada 30 kelurahan 5 kecamatan, itu ada 4 zona merah kelurahan, ada 8 zona kuning, nah itu di setiap itu kita bikin pos Gugus Tugas COVID Kota Palangka Raya, tim terpadu, TNI-Polri, relawan, itu 24 jam memantau masyarakat di sana, kalau ada kerumunan tidak perlu itu dibubarkan. Kalau mau belanja hanya untuk kebutuhan, jangan sampai beredar kemana-mana," paparnya.

Selain itu, dua orang jajaran pejabat utamanya dinyatakan positif Corona. Salah satunya sudah sembuh.

"Saya sendiri juga sempat ODP kemarin, sempat isolasi mandiri, ada satu Kadis Perkim, sudah sembuh, sekda, kadis-kadis pasti seringlah ketemu saya, memang kontak, tetapi alhamdulillah kadis perkim sudah kembali ke keluarga," ujarnya.

Namun Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugraha masih menjalani perawatan. Dia optimistis sembuh dalam waktu dekat.

"Bu Sekda masih isolasi, masih positif, tapi kabarnya sudah mulai membaik kayaknya dalam waktu dekat sudah negatif. Intinya membaik. Ini kan salah satunya kenapa saya ingin membatasi waktu itu, waktu awal kita sempat kacau, seluruh jajaran saya banyak ODP, akhirnya pemerintahan terguncang," jelasnya.

"Tetapi perlahan kita bisa menyesuaikan dan meminimalkan permasalahan itu, akhirnya bisa berkurang, berkurang," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads