.webp)
Forkopimda Kabupaten Madiun bergerak cepat memantau dan mengecek Stasiun Pompa Banjir atau Pintu Air 12 di Desa Glonggong Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun.
"Kami selalu siaga menghadapi banjir yang saat ini sudah bergeser ke utara namun sudah makin surut. Kita selalu pantau pintu air 12 yang merupakan pusatnya air berkumpul. Sebelumnya dua desa di Kecamatan Wungu air hanya lewat," ujar Kapolres Madiun AKBP Eddwi Kurniyanto saat dihubungi detikcom Selasa, (14/4/2020).
Kecamatan Balerejo yang dilanda banjir, kata Eddwi, terdiri dari empat desa yakni Garon, Glonggong, Jerukgulilung, dan Balerejo. Selain Kecamatan Balerejo, lanjut Eddwi, dua desa di Kecamatan Madiun juga terendam banjir yakni Nglames dan Bagi.
"Banjir ini hanya air lewat saja di Kecamatan Balerejo dan Madiun setelah sebelumnya banjir juga melewati dua desa di Wungu. Kita bersama TNI, BPBD dan semua OPD Pemkab Madiun bersiaga di posko," tandas Eddwi.
Sementara itu, Bupati Madiun H Ahmad Dawami mengatakan Forkopimda selalu berkordinasi memantau perkembangan banjir dan mendata desa terdampak. "Kita masih melakukan pendataan oleh BPBD terkait banjir. Yang jelas kita selalu siaga mengingat memang cuaca kemarin sangat tinggi curah hujannya. Tidak hanya Madiun," tandasnya.
Data yang dihimpun detikcom, banjir di kabupaten Madiun terjadi akibat hujan yang mengguyur Senin sore (13/4) selama hampir semalaman. Banjir juga berasal dari air hujan di Gunung Wilis dan Gunung Pandanan yang berkumpul menjadi satu di Kecamatan Balerejo.
Pantauan detikcom, selain menggenangi jalan desa dan masuk permukiman warga, banjir juga tampak merendam tanaman padi siap panen di pinggir Jalan raya Madiun Surabaya Desa Garon, Balerejo.
Sebelumnya banjir menerjang dua desa di kecamatan Wungu yakni Desa Nglambangan dan Tempursari. Kedua desa tersebut kerap dilanda banjir kiriman dari Gunung Wilis. (iwd/iwd)
