Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Banyuwangi menyalurkan bantuan kepada pelaku pariwisata dan seniman. Garda terdepan pendulang devisa dan PAD Banyuwangi ini mendapat perhatian.
Mereka yakni penari Gandrung, penabuh gamelan, penambang belerang dan sopir Jeep yang melayani destinasi wisata menuju TWA Kawah Ijen. Salah satunya yakni Gandrung Temu Misti yang merupakan penari Gandrung profesional di Banyuwangi.
Pembagian bantuan untuk seniman dilakukan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Sementara bantuan untuk para penambang belerang dan sopir Jeep ke Ijen dilakukan di Kecamatan Licin.
"Kami beri bantuan sembako, minyak goreng dan gula kepada mereka. Mereka yang terimbas dari adanya wabah COVID-19," ujar Kombes Arman Asmara Syarifudin, Wakil Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi kepada detikcom, Selasa (14/4/2020).
Penutupan destinasi wisata dan termasuk kegiatan Banyuwangi Festival (B-Fest) sangat berdampak terhadap pendapatan pelaku seni dan pelaku pariwisata di Banyuwangi. Sebulan lebih, kegiatan seni dan budaya serta sektor pariwisata lumpuh sejak 16 Maret 2020 lalu.
"Mungkin ini belum semuanya. Tapi yang jelas kami melakukan tindakan terhadap mereka yang sudah lama tidak beroperasi setelah adanya COVID-19," tambahnya.
Pembagian dilakukan secara door to door. Adapula penyebaran via desa/kelurahan. Namun pembagian sesuai dengan SOP physical dan social distancing. Hanya 5 sampai 10 orang perwakilan yang menerima langsung.
"Kita mengantisipasi kerumunan. Beberapa penerima bantuan juga akan langsung distribusikan," lanjutnya.
Temu' Misti, penari Gandrung profesional Banyuwangi menyambut baik bantuan yang diberikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi. Menurutnya, ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelaku seni dan wisata di Banyuwangi.
"Kami bersyukur. Karena kami mendapatkan bantuan ini. Sudah satu bulan lebih kita tidak manggung. Sehingga pendapatan kami hilang karena Corona ini," ujarnya.
Sementara Bupati Anas mengatakan, pemkab telah membuat skema jaring pengaman sosial dampak COVID-19 ini. Salah satunya ditujukan kepada pelaku seni dan penggiat wisata daerah.
"Saat ini hingga beberapa bulan ke depan, mereka akan sangat kesulitan. Sekarang terus kita data bareng-bareng dengan baik penerima sasarannya. Agar setiap aktivitas penyaluran bantuannya tidak tumpang tindih," tambah Anas.
Dalam kesempatan itu, Anas juga berterima kasih kepada seluruh ormas yang telah melakukan aksi nyata membantu masyarakat. Mulai dari membagikan sembako kepada warga terdampak, penyemprotan disinfektan di tempat publik, hingga bantuan makanan bergizi bagi tenaga kesehatan.
"Baznas, Lazis NU, Lazis Muhammadiyah, Bamag dan umat Kristiani telah bergerak. Begitu juga komunitas-komunitas di Banyuwangi, asosiasi profesi, pun ormas lainnya. Saatnya kita semua bergotong royong, saling membantu," pungkasnya.