Heboh #UNSAprilMop, Mahasiswa Protes Subsidi Pulsa 10 GB Jadi Rp 50 Ribu

Pandemi Corona

Heboh #UNSAprilMop, Mahasiswa Protes Subsidi Pulsa 10 GB Jadi Rp 50 Ribu

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 14 Apr 2020 15:03 WIB
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (5/10/2017).
Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) (Foto: dok. Bayu Ardi)
Solo -

Media sosial Twitter sempat ramai oleh tagar #UNSAprilMop dalam beberapa hari terakhir. Tagar tersebut berkaitan dengan pemberian bantuan pulsa kepada mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk pembelajaran daring imbas pandemi virus Corona (COVID-19).

April Mop dalam tagar tersebut mengacu pada tradisi membuat tipuan atau jebakan kepada orang lain sebagai bahan bercandaan. Tradisi tersebut diperingati tiap 1 April dan biasa dilakukan orang Barat.

Sedangkan April Mop dalam hal ini dikaitkan dengan surat edaran (SE) Rektor UNS yang terbit pada 1 April 2020. Isinya antara lain terkait janji pemberian bantuan paket data internet sebesar 10 GB untuk tiap mahasiswa.


Namun, pada 6 April 2020, terbit kembali SE yang merevisi edaran sebelumnya. Sebelumnya paket data internet tertulis 10 GB, lalu diubah menjadi 'paket data dan/atau pulsa sebesar kurang lebih setara 10 GB'.

Sejumlah warganet yang diduga mahasiswa UNS menyampaikan protes karena mereka memperoleh pulsa Rp 50 ribu.

Seperti akun @kkrs*** yang bercuit "dari 10 GB jadi 50k-_-. twitter please do ur magic! #UNSAprilmop."

Kemudian akun @BEM****UNS_ yang bercuit "Katanya dapet 10 gb tapi yang masuk 50k, kita kena #UNSAprilMop !!!!!!!!! @11MaretUniv tolong jangan boong lagi yak (:"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Curhat Mahasiswa di Polman: Kehujanan Cari Sinyal Demi Kuliah Online:

ADVERTISEMENT


Berdasarkan penelusuran detikcom, sejumlah operator memang menyediakan paket 10 GB dengan harga Rp 50 ribu. Namun operator besar, seperti Telkomsel, XL, dan Axis, menjual paket 10 GB lebih dari Rp 80 ribu.

Selain masalah harga paket data yang berbeda-beda, banyak mahasiswa yang belum menerima bantuan tersebut. Seperti salah satu mahasiswa FKIP UNS, Adit Nugraha, yang mengaku belum mendapatkan pulsa hingga hari ini.

"Pendataan sudah sekitar seminggu, ini saya belum terima pulsa. Dulu katanya mau diberi 10 GB, tapi teman-teman saya yang sudah dapat terimanya pulsa Rp 50 ribu," kata Adit saat dihubungi detikcom, Selasa (14/4/2020).


Menurutnya, nilai Rp 50 ribu cukup untuk membeli paket data 10 GB. Sebab, dia menggunakan operator Indosat. "Kalau saya, cukup. Indosat harganya Rp 50 ribu dapat 10 GB," ujarnya.

Lain halnya dengan mahasiswa Pascasarjana UNS, Septian. Menurut Septian, bantuan pulsa tersebut tak cukup memenuhi kebutuhan data untuk perkuliahan daring. Mahasiswa yang menggunakan operator Telkomsel itu mengaku agak keberatan dengan besaran bantuan tersebut.

"Setiap hari kan pakai aplikasi video conference, saya kira tidak cukup kalau Rp 50 ribu per bulan. Tapi ya lumayan daripada tidak dapat bantuan," katanya.

Lantas apa kata pihak kampus UNS soal #UNSAprilMop?

"Misal jika pengisian berupa paket data, paket data baru yang ditransfer akan menghapus paket data lama yang masih ada di handphone (HP). Lalu fasilitas atau peruntukan paket data berbeda untuk setiap jam penggunaan. Akhirnya diputuskan bantuan diberikan dalam bentuk pulsa senilai Rp 50 ribu," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho saat dimintai konfirmasi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads