ITS Serahkan Robot RAISA ke RS Unair untuk Bantu Tangani Pasien Corona

ITS Serahkan Robot RAISA ke RS Unair untuk Bantu Tangani Pasien Corona

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 14 Apr 2020 14:21 WIB
ITS Surabaya menyerahkan Robot Medical Assistant ITS-Unair (RAISA) ke RS Unair. RAISA merupakan robot pelayan kesehatan untuk membantu dan meminimalisir kontak tenaga medis dengan pasien Corona.
Penyerahan Robot Medical Assistant ITS-Unair (RAISA) ke RS Unair/Foto: Esti Widiyana
Surabaya -

ITS Surabaya menyerahkan Robot Medical Assistant ITS-Unair (RAISA) ke RS Unair. RAISA merupakan robot pelayan kesehatan untuk membantu dan meminimalisir kontak tenaga medis dengan pasien Corona.

Rencananya robot itu akan digunakan langsung di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Unair. Dari empat RAISA, baru satu yang akan digunakan. Sebab tiga lainnya masih dalam proses pengerjaan.

"Jadi Kamis (16/4) ini nanti sudah bisa operasional di RSUA (RS Unair), baru satu yang jadi. Kita sedang membuat empat, yang tiga ini masih dalam proses," kata Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng di Gedung Robotik, Selasa (14/4/2020).


Ashari menyampaikan, satu robot yang akan digunakan pekan ini fungsinya masih robot asisten tenaga kesehatan. Nantinya, ITS juga akan menanamkan sensor temperature.

"Tidak perlu lagi perawat datang kemudian di ukur (suhu). Cukup dengan ini dilihat dari kamera sudah bisa," ujarnya.

Sedangkan dalam perkembangannya, Ashari menjelaskan, setiap robot memiliki fungsi dan fitur macam-macam. Untuk RAISA yang akan digunakan lusa, fiturnya lewat pengendalian remot yang digunakan oleh perawat dan bisa melakukan komunikasi dua arah untuk mengecek kondisi lewat camera.

"Karena robot ini mempunyai monitor untuk komunikasi dua arah, ada fitur audionya juga. Jadi ketika pasien ditanya bagaimana keluhannya, demamnya sepeti apa, bisa diukur dengan robot ini. Karena robot ini juga bisa mengecek temperatur suhu badan pasien," jelasnya.

Tangani Pasien COVID-19, RS Pertamina Jaya Gunakan Robot Perawat:



Dirut RS Unair Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM mengatakan, selain mengurangi frekuensi interaksi perawat dengan pasien, RAISA juga meningkatkan kenyamanan pasien. Kemudian juga mengurangi penggunaan APD tenaga medis.

"Selain mengurangi penggunaan APD, juga mengurangi transmisi tenaga medis dan meningkatkan kenyamanan pada pasien," katanya.

Menurutnya, jika pasien sudah merasa nyaman, imunitas tubuh juga akan bagus. Sehingga virus dapat mati dengan sendirinya. "Virus bisa dieliminasi oleh tubuh sendiri. Kesehatan biologis dan psikologis," katanya.


Ia juga menegaskan, robot ini tidak menggantikan tenaga kesehatan tapi meminimalisir tenaga kesehatan untuk masuk dan bertemu dengan pasien. "Mungkin biasanya masuk satu hari tiga kali bisa setengahnya. Karena sentuhan dokter pada pasien itu tidak bisa digantikan," jelasnya.

Nasron juga menambahkan, dengan adanya robot RAISA, tujuan RS Unair yakni zero kematian akibat COVID-19, zero nakes tertular, zero keluarga nakes tertular, zero diskriminasi bisa dicapai.

"Harapannya pasien keluar sembuh, bukan keluar meninggal," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.