Penjualan sayuran melalui sistem online melonjak drastis setelah pemerintah menerapkan aturan agar masyarakat tetap berada di rumah guna mencegah wabah virus Corona atau COVID-19. Kemudahan layanan antar langsung ke konsumen membuat penyedia jasa penjualan sayur via online kebanjiran pesanan.
Pesanan sayuran dari konsumen naik hingga 100 persen dibandingkan sebelum pemberlakuan di rumah saja. Salah satu pelaku bisnis penjualan sayuran via online di Kabupaten Bandung Barat, Dadan Kartiwa mengatakan, ide awal berjualan cara daring ini karena adanya pemberlakuan work from home (WHM). Hal itu membuat masyarakat tidak bisa leluasa berbelanja ke pasar.
"Sayuran yang biasanya dipasok ke sejumlah pasar terhambat gara-gara Corona, khawatir enggak terjual dan jadi busuk, kita alihkan penjualan secara online. Ternyata penjualan online lebih ramai, omzetnya naik dua kali lipat," kata Dadan, Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadan mengatakan dalam sehari pihaknya bisa mengirimkan berbagai jenis sayuran yang dipesan konsumen hingga 30 rumah untuk di wilayah Bandung. Sedangkan untuk wilayah Jakarta mencapai di atas 500 ton per minggu.
"Untuk di wilayah Bandung, kita manfaatkan jasa ojek online. Sistemnya, setelah konsumen memesan, sehari berikutnya barang dikirim ke alamat yang dituju. Untuk biaya ongkosnya disesuaikan dengan jarak," tutur Dadan.
Simak juga video Dihajar Corona, Pengusaha Ngaku Hanya Bisa Bertahan Hingga Juni:
Soal harga, kata dia, sayuran yang dijual sedikit lebih mahal dibandingkan pasar tradisional. Tetapi dia menjamin kesegaran dan kualitas sayuran yang dijualnya lebih baik.
"Kami melayani pesanan hingga 54 item sayuran berbagai jenis. Karena pesanan cukup banyak, kami harus menambah jumlah pekerja, alhamdulillah dengan peningkatan order akhirnya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain," ujarnya.
Menurut Dadan, stok sayuran hingga saat ini relatif cukup melimpah karena langsung diambil dari kebun di sentra sayuran, Lembang. "Sejauh ini stok sayuran masih cukup karena langsung diambil dari kelompok tani yang berada di Desa Cibodas Lembang," ucap Dadan.