Komplotan 'wetonan' perampok toko emas yang ditangkap Polres Jakarta Barat, beraksi lintas provinsi. Polis mencatat, mereka sudah 4 kali melakukan aksinya sejak 2019.
"Telah beberapa kali melakukan perampokan, di beberapa tempat lintas provinsi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam jumpa pers yang disiarkan secara live melalui akun Instagram Polres Jakbar, Senin (13/4/2020).
Yusri menjelaskan sejauh ini kelompok ini sudah beraksi merampok sebanyak 4 kali di provinsi berbeda. Perampokan pertama pernah terjadi di Kalimantan, kemudian di Jawa Tengah, dan di DKI Jakarta.
"Di beberapa tempat lintas provinsi, pertama di Kalimantan, sepanjang Jawa daerah Pantura, kemudian yang kalau teman ingat sekitar tanggal 6 Desember 2019 terjadi perampokan di toko emas Eropa di Kemayoran Jakarta Pusat, ini juga pelakunya yang sempat dilidik (diselidiki), kelompok ini yang gasak toko emas 'Eropa' saat itu. ada beberapa tempat juga, mereka telah lakukan 4 kali pengakuannya," Jelas Yusri.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Barat, Kombes Audie S Latuheru mengungkap para pelaku kerap membawa senjata api hingga senjata tajam selama beraksi. Komplotan ini tidak segan-segan melukai korbannya jika tidak mendapat yang diinginkan.
"Mereka gunakan senpi jenis revolver ini adalah senpinya memang rakitan, tapi pelurunya adalah peluru asli, peluru pabrik dan mematikan, dan mereka termasuk kelompok yang tak segan melakukan penembakan jika korban melawan," ujar Audie.
Sejauh ini total ada lima pelaku yang ditangkap. Tiga orang di antaranya tewas ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Seperti diberitakan sebelumnya, para pelaku merampok toko emas di Pasar Kemiri, Meruya Utara, Kembangan, Jakbar pada Senin (6/4) lalu. Mereka melakukan aksinya di siang bolong.
Para pelaku menodongkan pistol kepada korban. Di toko emas tersebut, para pelaku menggondol setengah kilogram emas dan 1 kilogram perak senilai total Rp 400 juta.