Stanley Chera, pengusaha real estate terkemuka di New York, Amerika Serikat (AS), meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan virus Corona (COVID-19). Chera yang pendonor Partai Republik ini juga diketahui merupakan sahabat Presiden AS Donald Trump.
Seperti dilansir CNN, Senin (13/4/2020), kabar meninggalnya Chera dikonfirmasi oleh seorang sumber kepada CNN pada Minggu (12/4) waktu setempat. Disebutkan bahwa Chera meninggal dunia pada usia 70-an tahun.
Kabar kematian Chera pertama dilaporkan seorang jurnalis bernama Yashar Ali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karier Chera sebagai pengembang real estate berawal saat dia mulai membeli gedung-gedung ritel yang menjadi jaringan toko-toko kebutuhan anak. Kepemilikan atas gedung-gedung itu dipegang oleh perusahaan bernama Crown Acquisitions. Perusahaan itu akhirnya melepaskan diri dari jaringan toko ritel dan fokus pada real estate. Crown Acquisitions memiliki sejumlah properti ikonik di New York City, seperti The St. Regis New York dan Cartier Mansion.
Semasa hidupnya, Chera juga dikenal bersahabat dengan Trump yang juga pengusaha real estate sebelum menjadi Presiden AS.
Dari tahun 2016 hingga 2019, Chera mendonasikan total US$ 402.800 kepada Trump melalui President Inc dan Trump Victory, organisasi-organisasi yang didedikasikan untuk mendukung kepresidenan Trump. Dalam acara Veteran's Day Parade di New York City pada November tahun lalu, Chera menyebut Trump sebagai 'sahabat baik saya'.
Inggris Masuk Masa Suram Akibat Virus Corona:
Saat berkampanye di Grand Rapids, Michigan, tahun 2019 lalu, Trump menyebut Chera sebagai 'salah satu pembangun dan orang real estate terbesar di dunia'. "Dan dia adalah pria yang hebat dan dia telah bersama saya sejak awal," ucap Trump merujuk pada Chera dalam kampanyenya saat itu.
Laporan New York Post menyebut Chera mulai dirawat di rumah sakit setelah terinfeksi virus Corona sejak 24 Maret lalu.
Bulan lalu, Trump membahas soal seorang sahabatnya yang sedang berjuang melawan 'keganasan' virus Corona dan jatuh koma. Diyakini bahwa Trump saat itu membahas soal Chera. Faktanya, penyakit yang diderita Chera cocok dengan penjelasan Trump dalam konferensi pers.
"Kami pikir virus ini hanya tinggal sebentar, dan dalam satu kasus, dia tidak sadarkan diri, dalam kondisi koma," ucap Trump saat itu.
Tiga sumber yang memahami pembahasan itu menuturkan kepada New York Times (NYT) bahwa Trump saat itu memang membahas soal kondisi Chera. Dua sumber yang dikutip NYT menyebut Chera dalam keadaan koma secara medis pada saat itu.