Poin-poin Instruksi Jokowi Minta Data Corona Terintegrasi hingga PCR Diperluas

Round-Up

Poin-poin Instruksi Jokowi Minta Data Corona Terintegrasi hingga PCR Diperluas

Hestiana Dharmastuti, Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 13 Apr 2020 21:02 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama Gugus Tugas Penanganan Virus Corona (COVID-19). Jokowi memberikan sejumlah instruksi.

Instruksi terbaru Jokowi disampaikan melalui video yang disiarkan langsung Sekretariat Presiden, Senin (13/4/2020).

Jokowi ingin agar data informasi terkait virus Corona terintegrasi dengan baik. Dia meminta agar metode Polymerase Chain Reaction (PCR) diperluas jangkauannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Jokowi meminta agar program bantuan terhadap masyarakat bisa berjalan minggu ini.

Berikut poin-poin instruksi terbaru Jokowi dari minta data Corona terintegrasi hingga jangkauan tes PCR diperluas:

ADVERTISEMENT

Data Informasi Corona Terintegrasi dan Terbuka

Dalam ratas, Jokowi meminta agar data informasi terkait virus COVID-19 terintegrasi dengan baik.

"Terkait data informasi saya minta data-data informasi ini betul-betul terintegrasi semua kementerian masuk ke Gugus Tugas," kata Jokowi.

Informasi itu terkait dengan data orang dalam pemantauan (ODP) hingga pasien positif COVID-19. Dia meminta jumlah ODP hingga pasien positif COVID-19 untuk terdata dengan baik.

"Sehingga informasi itu semuanya ada baik mengenai jumlah PDP jumlah PDP di setiap daerah, jumlah yang positif, jumlah yang meninggal jumlah yang sembuh semuanya menjadi jelas dan terdata dengan baik. Harusnya ini setiap hari bisa di-update dan lebih tepat," katanya.

"Sekali lagi data terpadu ini menyangkut PDP positif kemudian yang sembuh yang meninggal jumlah untuk yang sudah di-PCR berapa ada semuanya," sambung Jokowi.

Jokowi meminta informasi tersebut dibuka secara umum. Sehingga, masyarakat bisa mengakses informasi tersebut.

"Terbuka datanya sehingga semua orang bisa mengakses data ini dengan baik," pungkas Jokowi.

PCR Diperluas, Kurangi Tumpukan Pemeriksaan Sampel

Jokowi meminta agar jangkauan tes virus Corona melalui metode PCR (Polymerase Chain Reaction) diperluas jangkauannya. Upaya itu diminta agar mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel di laboratorium.

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal yang pertama saya ingin tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel terutama di daerah epicentrum," ujar Jokowi.

Jokowi menuturkan, dia menerima laporan jumlah laboratorium yang saat ini sudah bertambah dalam mendeteksi spesimen sampel virus Corona. Dia mengatakan sudah ada 29 tempat dari 78 yang dipersiapkan untuk uji spesimen.

"Saya dapat laporan sekarang sudah diperbanyak untuk tempat labnya yang dulu hanya 3 sekarang sudah meloncat jadi 29 tempat dari 78 yang dipersiapkan. Tes PCR sampai hari ini sudah menjangkau 26.500 tes, ini juga lompatan yang baik tetapi saya ingin agar setiap hari paling tidak kita bisa men-tes lebih dari 10 ribu," jelasnya.

Jokowi mengapresiasi pengadaan 18 alat tes cepat PCR yang dilakukan Kementerian BUMN. Dengan alat itu diharapkan bisa dilakukan tes Corona sampai 9 ribu per hari.

"Minggu ini saya kira satu, dua, tiga alat itu sudah bisa diinstall, sehari satu alat bisa 500 PCR, berarti kalau 18 berarti per hari bisa men-tes 9 ribu PCR per harinya, ini sangat baik," ujar Jokowi.

Tes PCR Bisa Dilakukan 10 Ribu Spesimen per Hari

Jokowi meminta tes PCR COVID-19 dapat dilakukan terhadap 10 ribu lebih spesimen setiap hari. Hingga saat ini, kata Jokowi, sebanyak 26.500 spesimen atau sampel pasien yang diswab telah diperiksa.

"Tes PCR sampai hari ini juga sudah menjangkau 26.500 tes. Ini juga lompatan yang baik, tetapi saya ingin agar setiap hari paling tidak kita bisa men-tes lebih dari 10 ribu," kata Jokowi.

Jokowi juga mengungkapkan Kementerian BUMN mengadakan 18 buah alat tes PCR. Dia menuturkan prediksinya pekan itu 1 hingga 3 alat itu bisa digunakan.

"Oleh sebab itu saya sangat menghargai pengadaan 18 buah alat tes PCR cepat yang dilakukan oleh Kementerian BUMN, yang minggu ini saya kira 1, 2, 3 alat itu sudah bisa di-instal," ucap Jokowi.

Dia menjelaskan satu alat dapat melakukan tes terhadap 500 spesimen. Jika nanti seluruh alat sudah siap digunakan, maka sebanyak 9 ribu spesimen dapat diperiksa tiap harinya.

"Sehari 1 alat bisa 500 PCR. Berarti kalau 18, perhari bisa mentes 9 ribu PCR perharinya, ini sangat baik," ujar dia.

Jangan Kucilkan Positif Corona, Tetangga Menolong

Jokowi berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap saling membantu meski virus Corona sedang mewabah.

Jokowi meminta agar masyarakat tidak mengucilkan tetangganya yang positif terinfeksi virus Corona.

Jokowi awalnya mengungkapkan kegembiraannya melihat kerukunan warga di Cimahi, Jawa Barat. Dia mengatakan kerukunan harus di bangun dari lapisan masyarakat paling bawah.

"Saling membantu untuk bisa ditumbuhkan dari bawah. Ini penting sekali, saya senang banget kemarin melihat misalnya di Cimahi. Kerukunan antartetangga yang baik ini yang positif diisolasi tetapi tetangganya membantu," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan gotong royong harus dibangun ketika ada warga yang harus melakukan isolasi mandiri. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat supaya tidak mengucilkan tetangganya yang terkonfirmasi positif virus Corona.

"Hal-hal seperti ini, kegotongroyongan seperti ini dari kita, terus kita gaungkan sehingga benar-benar kalau ada isolasi mandiri, kalau ada pasien positif yang ada di sebuah kampung betul-betul, bukan malah dikucilkan, tetapi kanan kirinya bisa tolong-menolong," sebut Jokowi.

Sampaikan Indonesia Punya RS Tanpa Dinding

Jokowi menyebut Indonesia punya 'rumah sakit tanpa dinding' dalam menangani kasus virus Corona. Jokowi menyebut 'RS tanpa dinding' ini yang membedakan Indonesia dengan negara lain.

"Saya juga sangat menghargai, ini yang belum banyak diungkap, bahwa kita memiliki rumah sakit tanpa dinding, telemedicine. Ini akan sangat bagus kalau ini bisa disampaikan," ucap Jokowi.

"Ini saya kira bedanya kita dengan negara lain," imbuh Jokowi.

Dengan layanan 'RS tanpa dinding' ini, Jokowi menyebut tak semua orang harus ke rumah sakit jika ingin mengecek kondisi apakah tertular Corona atau tidak. Para calon pasien bisa berkonsultasi via telemedicine.

"Tidak semua orang harus ke dokter atau ke rumah sakit atau ke puskesmas, tapi bisa lewat telemedicine sehingga mengurangi risiko ada tenaga medis," ucap Jokowi.

Jokowi mendapat laporan saat ini beberapa perusahaan aplikasi teknologi telah bekerja sama dengan Kemenkes untuk meningkatkan telemedicine ini.

"Dari yang sebelumnya hanya 4 juta, sekarang sudah mencapai lebih dari 15 juta orang menggunakan aplikasi ini," tutur Jokowi.

Bangga Kerukunan Antarwarga di Cimahi

Jokowi mengingatkan pentingnya gotong royong antar sesama di tengah masa pandemi corona ini. Sikap gotong royong menurutnya bisa ditumbuhkan dari ruang lingkup masyarakat.

"Yang terakhir tolong diingatkan bahwa gotong royong, partisipasi, saling membantu itu bisa ditumbuhkan dari bawah ini penting sekali," kata Jokowi.

Jokowi kemudian mengambil contoh wilayah Cimahi. Jokowi membanggakan sikap kerukunan antarwarga di sana yang saling membantu pasien positif corona.

"Saya sangat senang sekali kemarin melihat misalnya di Cimahi, kerukunan antar tetangga dengan baik bagi yang positif, diisolasi, tetangganya membantu," ujarnya.

Jokowi meminta sikap gotong royong ini terus digaungkan sehingga isolasi mandiri di rumah bagi pasien positif corona berjalan efektif. Bukan malah dikucilkan.

"Kegotong-royongan seperti ini yang harus terus kita gaungkan sehingga kalau ada isolasi mandiri , kalau ada pasien positif yang ada di sebuah kampung betul-betul bukan malah dikucilkan tapi kanan kirinya bisa tolong-menolong," tutur Jokowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads