Petugas gabungan di perbatasan Cianjur minim alat pelindung diri (APD). Bahkan mereka harus menggunakan jas hujan untuk mencegah penularan virus Corona saat memeriksa pengendara dari luar kota, terutama dari Zona Merah COVID-19.
Dari pantauan detik.com, di pintu masuk Cianjur melalui puncak tepatnya perbatasan Cianjur-Bogor, petugas yang menggunakan APD lengkap hanya yang melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan yang diperiksa.
Sedangkan petugas yang melakukan pengecekan suhu menggunakan pelindung diri berupa jas hujan. Sementara petugas lainnya hanya mengenakan masker saat berkomunikasi menanyakan tujuan pengendara yang masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa juga terjadi di pintu perbatasan lainnya, seperti di pintu masuk Bandung ke Cianjur di Kecamatan Haurwangi, perbatasan Kabupaten Bandung-Cianjur di Naringgul, dan perbatasan Sukabumi-Cianjur.
"Belum ada APD untuk perbatasan, makanya ada petugas yang pakai jas hujan untuk jaga-jaga saat memeriksa pengendara yang masuk," ungkap salah seorang petugas di Perbatasan Cianjur-Bogor via Puncak yang enggan disebutkan namanya, Senin (13/4/2020).
Tidak hanya soal APD, para petugas juga belum mendapatkan supply asupan vitamin selama berjaga. Bahkan mereka juga tidak mendapatkan konsumsi.
"Kami berharap yang di perbatasan ini bisa diperhatikan, karena menjadi garda depan juga dalam mencegah COVID-19 masuk Cianjur. Minimal nya untuk asupan vitamin supaya petugas tetap fit," ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Deden Nasihin, mendesak Pemkab untuk memperhatikan kondisi petugas di perbatasan.
Tim di perbatasan harus ditunjang dengan asupan makanan sehat, vitamin C dan E, dan APD yang lengkap.
"Jangan sampai para pejuang di perbatasan ini tidak diperhatikan, seperti yang sudah-sudah, tidak ada vitamin ataupun asupan makanan sehat dari pemerintah daerah," tegas Deden.
(mud/mud)