Di rumah itu, L selama ini tinggal bersama suami, anak, saudara perempuan, keponakan dan pembantu rumah tangga. Suaminya, bekerja di Jakarta dan beberapa kali pulang ke Pasuruan.
L dan putrinya sudah menjalani isolasi di RSUD Bangil. Sementara anggota keluarganya masih dalam pemantauan.
"Hari ini anggota keluarganya akan diperiksa lebih lanjut dan tracing, baru bisa ditentukan statusnya, karantina di rumah atau bagaimana," kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, Senin (13/4/2020).
Sudiono mengatakan, menurut keterangan para tetangga, selama pulang paksa dari rumah sakit hingga dievakuasi pada Minggu malam, L selalu berada di rumah.
"Menurut tetangganya, seminggu kemarin, ibu L di rumah saja, tapi kakaknya Z itu ya kerja normal ke pabrik," terang Sudiono.
Sampai saat ini belum dipastikan L terpapar virus Corona dari suaminya atau dari sumber lain. L setahun terakhir berada di Rembang, sementara suaminya di Jakarta.
"Belum terjawab ibu L ini terpapar dari siapa, suaminya atau yang lain. Saat ini masih ditelusuri. Suaminya masih di Jakarta," imbuhnya.
Sebelumnya L memeriksakan diri ke RSUD Bangil karena mengeluhkan sakit batuk, panas dan sesak nafas, pada 27 Maret 2020. Setelah menjalani pemeriksaan intensif, pihak rumah sakit memutuskan untuk mengisolasi dan merawatnya hingga kondisinya stabil. L menjalani uji rapid tes dan swab.
Pada 4 April, ia bersikeras pulang paksa karena merasa sehat dan hasil rapid tes juga negatif. Saat hasil uji swab turun pada Sabtu (11/4) dan dinyatakan positif Corona, keberadaannya tidak diketahui.
Tim dari gugus tugas bersama tim RSUD langsung menelusuri keberadaannya. L akhirnya diketahui berada di rumah keluarga di Rembang. Ia langsung dievakuasi dan diisolasi, Minggu malam.
Pasien Kembali Positif COVID-19 Usai Dinyatakan Sembuh, Ini Kata Ahli:
(fat/fat)