"Ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada para perawat yang telah melaksanakan tugas dalam rangka pencegahan COVID-19," tutur Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) cabang Ponorogo, Edi Kusnanto kepada detikcom, Senin (13/4/2020).
Edi menambahkan ribuan perawat di Ponorogo bakal memakai pita hitam sejak 11 hingga 16 April 2020. Mereka mengaku sedih dan prihatin dengan penolakan jenazah perawat yang meninggal akibat COVID-19.
"Jangan sampai terulang lagi ada penolakan, tidak hanya perawat tapi semua masyarakat yang meninggal akibat COVID-19 yang sudah sesuai SOP insya Allah tidak menular lagi, jadi jangan sampai ada penolakan lagi terutama petugas kesehatan, perawat itu garda terdepan di dalam pelayanan kesehatan, " imbuh Edi.
Menurutnya, selama ini perawat dengan siap siaga mengabdi kepada masyarakat. Siap memberikan pelayanan serta edukasi kepada masyarakat tentang COVID-19.
"Kami siap siaga, kami tidak takut dengan COVID-19. Kami ini siap mengabdi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat," jelas Edi.
Selain petugas kesehatan, menurut Edi, peran masyarakat penting untuk memerangi COVID-19 ini. Caranya dengan menjaga kebersihan cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker kain serta social distancing.
"Kita harus bersama melawan COVID-19 tidak hanya petugas kesehatan saja, tapi juga masyarakat harus turut berperan aktif," pungkas Edi. (fat/fat)