Data dari BPBD Lamongan menyebutkan banjir mulai melanda Kecamatan Kalitengah, Turi, Glagah, Karangbinangun, Deket, Kecamatan Kota Lamongan, Tikung, Modo, Kedungpring, Kembangbahu, Sukodadi, dan Babat.
Kepala BPBD Lamongan Mugito merinci, banjir tahun ini berdampak terhadap ribuan jiwa yang tersebar di 67 desa di 12 kecamatan. Dan rumah yang tergenang sebanyak 7.461 rumah dihuni 25.692 jiwa.
Dari 12 Kecamatan tersebut, kata Mugito, kecamatan yang paling parah terdampak banjir ada di Kecamatan Turi dengan 7 desa dengan jumlah rumah terdampak 710 rumah dan jiwa yang terdampak ada 3.991 jiwa.
"Di Kecamatan Karangbinangun terdapat 7 desa yang berakibat 254 rumah dan jiwa 771 yang terdampak. Glagah 56 desa, 322 rumah, 1222 jiwa. Kalitengah 8 desa, 325 rumah, 1.403 jiwa. Sukodadi 10 desa, 10 rumah, 168 jiwa," kata Mugito saat bersama Bupati Lamongan Fadeli dan Forkompimda Lamongan meninjau lokasi banjir didampingi Wabup Kartika Hidayati, Kapolres AKBP Harun, Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono, di Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah, Minggu (12/4/2020).
Mugito memaparkan, di wilayah tengah, tepatnya di Kecamatan Kota Lamongan terdapat 7 desa, 125 rumah, dan 370 jiwa dan di Kecamatan Deket sebanyak 364 rumah 1.271 jiwa. Di wilayah selatan, ada 4 kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Tikung, Modo, Kedungpring, dan Kembangbahu.
"Di Kecamatan Modo ada 13 rumah, tanggul irigasi jebol di Sidomulyo, Kedungpring 4 desa, 128 rumah, 384 jiwa, Kembangbahu 2 desa, 24 rumah, 72 jiwa, dan Tikung, 3 desa, menggenangi lahan pertanian," terang Mugito.
Banjir di Lamongan tahun ini, jelas dia, lebih besar dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya akibat curah hujan yang cukup tinggi.
Sementara, Bupati Lamongan Fadeli mengungkapkan, Pemkab Lamongan telah menyiapkan sejumlah langkah taktis untuk mengatasi banjir di 12 Kecamatan ini. Pemkab Lamongan akan mempercepat pembuangan air ke laut dengan membuka semua saluran air dan menambah jumlah pompa di Melik dan Kuro. "Untuk pertambahan pompa itu pasti, nanti saya minta bantuan ke BPBD Provinsi (Jawa Timur) untuk membantu mempercepat pembuangan air ini," ucapnya.
Selain menyiapkan langkah strategis dalam mengatasi banjir, Pemkab Lamongan juga memberikan bantuan berupa sembako ke masyarakat kurang mampu yang terdampak banjir. Menurut Fadeli, Pemkab Lamongan juga telah menyiapkan beras sebanyak 2 ton. "Kebutuhan beras InsyaAlloh tercukupi, Pak Kapolres dan jajarannya memberikan bantuan sembako, memberikan perhatiannya kepada masyarakat terdampak banjir. Sembako dari Bhayangkari, anggota Kodim tidak hanya dari BPBD sendiri," pungkasnya. (fat/fat)