Pabrik Diminta Setop Operasi Gegara Corona, Ini Kata Apindo Sukabumi

Pabrik Diminta Setop Operasi Gegara Corona, Ini Kata Apindo Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 12 Apr 2020 15:02 WIB
Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Danu Damarjati/detikcom)
Foto: Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Danu Damarjati/detikcom)
Sukabumi - Ramai desakan agar perusahaan di Kabupaten Sukabumi menutup sementara aktivitasnya selama wabah Corona. Meski telah menjalankan protokol kesehatan namun hal itu dianggap belum cukup.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sukabumi menilai hal itu mustahil dilakukan karena harus melalui prosedur yang panjang.

"Entah berapa kali saya sudah menjelaskan terkait usulan untuk menutup perusahaan, dengan alasan physical distancing yang terus menerus disuarakan oleh beberapa orang. Sayapun sudah beberapa kali memberikan jawaban, namun demikian sepertinya masih belum dipahami dengan baik," kata Ning Wahyu, Ketua Apindo Kabupaten Sukabumi, Minggu (12/4/2020).

Untuk mengambil keputusan menutup atau meliburkan karyawan dijelaskan Ning harus melalui prosedur yang panjang karena perusahaan hanya memproduksi pesanan dari buyer. Order yang mereka terima itu sudah diproses sejak beberapa bulan sebelumnya.

"Tentunya (order) sudah mereka terima sebelum ada pandemi virus Corona. Setelah menerima order, sebelum melakukan proses apapun, mereka juga sudah harus mengkonfirmasi ke buyer kapan harus diproduksi, kapan harus dikirim dan kapan harus sampai di customer. Itulah yang disebut komitmen. Karenanya, semua schedule dibuat dan semua dinilai berdasar KPI dari buyer. Misalnya ketepatan barang delivery, kualitas barang dan banyak lagi. Karenanya mana bisa serta merta harus ditutup," ungkap Ning.

Apindo juga meminta semua pihak untuk memahami keadaan saat ini tanpa harus diminta tutup kondisi yang ada sudah cukup menekan pihak perusahaan untuk bertahan.

"Pak Mendagri pun pada video conference pada hari Kamis lalu menyampaikan bahwa tidak ada yang boleh memaksa-maksa perusahaan untuk tutup.
Percayalah, pengusaha tahu kapan harus melakukan semua itu dan karyawanpun tidak senang dengan diliburkannya atau ditutupnya perusahaan. Mohon hentikan serta jangan mudah membuat statement, jika sekedar statement tidak membuat keadaan lebih baik, tidak memberikan solusi, maka lebih baik diam dan berdoa semoga pandemi cepat berlalu," beber Ning.

Persoalan lainnya, material yang ada di beberapa perusahaan saat ini adalah hasil pembelian. Material itu tidak semuanya bisa bertahan lama, ada yang harus segera dilakukan proses produksi.

"Apa jadinya kalau perusahaan tiba - tiba ditutup sedangkan material akan telah rusak ketika mereka masuk kembali. Dengan semua urutan itu, tidak mungkin serta merta perusahaan ditutup begitu saja. Paling tidak order yang sudah diterima dan dijanjikan untuk dikirim tepat waktu, harus diselesaikan dulu," ujar Ning. (sya/mso)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads