Bupati Sampang Slamet Junaidi membeberkan keberhasilan menjaga wilayahnya tetap di zona hijau Jatim dari penyebaran COVID-19 di Jatim. Menurutnya, hal itu karena pihaknya terus melakukan pendataan baik yang Orang Dalam Resiko (ODR) maupun Orang Dalam Pemantauan (OPD) Corona.
"Setiap malam kami mendata berapa ODR di Sampang, berapa ODP di Sampang. Insyaallah, Senin kita panggil seluruhnya termasuk kepala puskesmas posko dan polindes. Kita pastikkan berapa sebetulnya," kata Slamet saat teleconference dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Grahadi, Sabtu (11/4/2020).
Selain terus mendata, lanjut Slamet, pihaknya juga tak lelah mengimbau masyarakat khususnya ODR untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari. Dan jika sudah melalui selama 14 hari dan tanpa gejala, baru mereka diperbolehkan keluar rumah.
"Kami imbau melakukan isolasi dan monitoring. Kami minta isolasi mandiri. Kami dari pemda hadir di sana untuk melihat langsung jangan sampai yang ODR keluar rumah. Yang sudah 14 hari sudah zona hijau kami perbolehkan," imbuh Slamet.
Sedangkan yang berstatus ODP, Slamet mengaku terus melakukan monitoring. Bahkan hal itu dilakukan sampai ke tingkat desa-desa. Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau untuk selalu menggunakan masker yang penjualannya dikelola oleh desa setempat.
Adapun ODP kita monitoring ke bawah tiap malam bergerak bersama sampai ke desa. Gugus tugas kami sampai ke desa. Kemarin kami instruksikan untuk pakai masker," jelas Slamet.
"Masker ini dikelola masing-masing desa. Harapan kami perputaran hasil pembelian masker itu jadi perputaran ekonomi di masa Corona ini. Saya tidak mau orang Sampang belanja di luar Sampang. Saya perintahkan para kepala desa untuk menggunakan dana desa untuk membeli masker," tambahnya.
"Kami bekerjasama dengan UMKM jika desa tidak punya pengrajin minta ke desa sebelah. Kalau tidak punya di desa minta ke kecamatan. Alhamdulillah tiap desa antusias," imbuh Slamet.
Slamet juga menyebut, saat ini ia telah menerima laporan ada sekitar 10 ribu warga yang akan melakukan mudik ke Sampang. Ia mengaku tidak menolaknya, namun pemudik itu akan mendapat prioritas penanganan.
"Iya dari Malaysia. Yang kita prioritaskan itu perlakuan khusus yang baru pulang dari luar negeri tak hanya dari Malaysia ada juga dari Spanyol dan Belanda," ungkapnya.
Dikatakan Slamet, di Sampang sendiri sebenarnya ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ia menyebut PDP tersebut setelah mengikuti kegiatan pelatihan haji di Surabaya.
"Perlu saya laporkan ada PDP ikut kegiatan haji. Yang lain sudah screening tidak ada (negatif). Kita cek ke provinsi juga negatif," tandas Slamet.
Di Jatim sendiri saat ini hampir seluruh kabupaten telah berstatus zona merah COVID-19. Namun hingga saat ini tercatat Kabupaten Sampang dan Sumenep yang masih zona hijau atau belum ada yang terkonfirmasi PDP atau positif.