PT Pelni (Persero) menegaskan KM Lambelu melakukan portstay atas inisiatif sendiri saat tiba di pelabuhan Makassar pada Rabu (8/4) Malam. Portstay dilakukan sebagai inisiatif Pelni akibat beberapa rute yang dilalui KM Lambelu tidak dapat disinggahi karena adanya penutupan wilayah yang dilakukan pemerintah daerah setempat.
Selain itu, portstay dilakukan untuk pemeriksaan kesehatan bagi nakhoda dan petugas kapal. Portstay merupakan kapal tetap bersandar di tengah laut, tapi tidak di pelabuhan, melainkan bersandar 2 mil dari pelabuhan.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Yahya Kuncoro menyampaikan inisiatif ini dilakukan sebagai bentuk efisiensi serta keamanan dan keselamatan seluruh petugas kapal. Yahya menyebut akibat ditutupnya pelabuhan yang dilalui KM Lambelu, kini Pelni menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seluruh rute kapal yang dioperasikan oleh Pelni merupakan penugasan dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Sehingga dengan adanya penutupan sejumlah pelabuhan, terutama yang dilalui oleh KM Lambelu, harus dilakukan penyesuaian terhadap rute pelayarannya. Saat ini manajemen tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan," kata Yahya, dalam keterangan tertulis, Kamis (9/4/2020).
Ia mengatakan Pelni bekerja sama dengan KKP dan Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terkait COVID-19. Selain itu, dilaksanakan rapid test bagi nakhoda dan seluruh petugas kapal.
Sesuai dengan protokol kesehatan, saat ini nakhoda beserta petugas kapal menjalani isolasi mandiri di atas kapal dengan pengawasan dari manajemen dan otoritas pelabuhan di Makassar. Adapun jarak antara kapal dan daratan sejauh 2 mil. Jadi nakhoda kapal beserta seluruh ABK telah diinstruksikan tetap berada di atas kapal hingga hasil pemeriksaan kesehatan diterima.
"Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh perusahaan, KM Lambelu kembali disemprotkan dengan cairan disinfektan. Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, seluruh kapal Pelni juga dilakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri oleh petugas kapal selama perjalanan," ujar Yahya.
Sebagai upaya pencegahan COVID-19, Pelni secara konsisten mengukur suhu tubuh seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal. Perusahaan juga menyemprotkan disinfektan pada seluruh kapal secara berkala serta menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antarpenumpang sejauh 1-2 meter, baik pada nomor bed ataupun saat antre makan.
Pelni juga menyediakan hand sanitizer pada setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, pemberian masker bagi penumpang yang sakit di tengah perjalanan, serta memberikan imbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.
KM Lambelu merupakan salah satu kapal Pelni dengan tipe 2000 dan memiliki rute Makassar - ParePare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Pantoloan - Balikpapan - ParePare - Makassar - Bau-bau - Maumere - Bau-bau - Makassar - ParePare - Balikpapan - Pantoloan - Tarakan - Nunukan - Balikpapan - Parepare - Makassar.
Pelni sebagai perusahaan badan usaha milik negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Selain angkutan penumpang, Pelni melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P, di mana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.