Tolak Karantina Pemudik, Bupati Wonogiri Dorong Kesadaran Diri-Sosial

Tolak Karantina Pemudik, Bupati Wonogiri Dorong Kesadaran Diri-Sosial

Aris Arianto - detikNews
Rabu, 08 Apr 2020 20:09 WIB
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Rabu (8/4/2020).
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (tengah), Rabu (8/4/2020). (Foto: Aris Arianto/detikcom)
Wonogiri -

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menegaskan untuk memerangi virus Corona (COVID-19) tidak sebatas imbauan-imbauan. Namun perlu upaya membangun dan mengembangkan kesadaran diri dan sosial dari masyarakat.

"Kesadaran diri dan sosial sudah kami lakukan dengan pendekatan melalui semua saluran, termasuk saluran tradisional dengan pengumuman keliling kampung maupun melalui pengeras suara masjid dan tempat ibadah," ujar Joko atau yang akrab disapa Jekek, kepada wartawan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (8/4/2020).

Salah satu poin kesadaran yang dibangun dan dikembangkan itu adalah cara mencegah penularan virus Corona. Di antaranya physical distancing, mengisolasi diri ketika baru tiba dari daerah zona merah, hingga menjaga pola hidup bersih dan sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sudah terbentuk kesadaran itu di tengah masyarakat, harus kita kembangkan dengan terus menyosialisasikan secara masif dan berulang, agar tetap ingat dan meresap di hati. Jadi ketika ada pemudik datang, keluarga di kampung sudah secara otomatis mengarahkan untuk isolasi mandiri, kemudian ketika ada yang sakit ada memiliki gejala segera menghubungi pelayanan kesehatan. Di depan rumah juga sudah disediakan padasan atau tempat cuci tangan," beber dia.

Rumah, menurut Jekek merupakan tempat yang paling tepat untuk isolasi mandiri khususnya bagi pemudik. Selain sudah terbentuk kesadaran itu, ketika berada di rumah, imun seseorang tetap dalam kondisi baik, terlebih untuk pemudik yang sudah sekian lama tidak bersua keluarga di kampung.

ADVERTISEMENT

"Kami juga perintahkan kepala desa dan lurah hingga ketua RT dan RW dibantu warga sekitar untuk memantau, memonitor, dan mendata para pemudik di wilayahnya. Jika ada yang ngeyel tidak patuh protokol penanganan COVID-19, langsung ditegur. Kultur warga Wonogiri ketika mendapatkan teguran tetangga pasti pakewuh," beber dia.

Monitoring itu juga melibatkan tenaga kesehatan. Terkait dukungan logistik, Pemkab Wonogiri sudah menyiapkan dan segera diluncurkan dalam bentuk bantuan sembako.

Lantaran itu Jekek tak sependapat dengan penyiapan tempat karantina khusus secara masal bagi pemudik.

"Kalau untuk pengungsi karena bencana alam oke lah, tapi ini yang kita lawan virus berbahaya," terang Jekek.

Dia berpendapat dengan disiapkan karantina khusus seperti ini, sama saja akan mempercepat penyebaran dan penularan. Ketika sebuah gedung dijadikan lokasi karantina, maka otomatis physical distancing-nya tidak terpenuhi.

"Contoh sederhana saja, ketika pagi mau ke MCK, antreannya nanti akan seperti apa. Pemudik di Wonogiri itu ada 35 ribu jiwa, Seperti apa nanti kondisinya, kalau ditempatkan di beberapa lokasi karantina," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads