Bupati Ponorogo Berharap Pemerintah Pusat Larang Mudik

Bupati Ponorogo Berharap Pemerintah Pusat Larang Mudik

Charolin Pebrianti - detikNews
Rabu, 08 Apr 2020 16:55 WIB
Pemkab Ponorogo menyiagakan petugas di 7 pintu masuk Bumi Reog. Mereka disiagakan 24 jam untuk mendata para pendatang dari luar Ponorogo atau pemudik.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni/Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo -

Pemkab Ponorogo menyiagakan petugas di 7 pintu masuk Bumi Reog. Mereka disiagakan 24 jam untuk mendata para pendatang dari luar Ponorogo atau pemudik untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Tujuh pos pantau tersebut berada di Mlilir, Sawoo, Badegan, Sampung, Sukorejo, Slahung dan Babadan. "Saat ini belum ada laporan (pemudik) masuk," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada detikcom, Rabu (8/4/2020).

Ipong menambahkan, terakhir ada laporan pemudik dari Jakarta sebanyak 4 orang. Namun hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait data terbaru para pemudik.

"Sepertinya nggak ada (pemudik) dan mungkin ada tapi tidak banyak sehingga para kepala desa tidak melapor," papar Ipong.


Namun Ipong khawatir ada beberapa pemudik yang sengaja berbohong agar segera sampai di kampung halaman. Menurutnya mereka bisa saja mengelabui petugas.

"Kadang kan pemudiknya yang bohong, misalnya dia dari Jakarta. Turun bis di Wonogiri dari situ naik motor dan kelihatan nggak bawa barang, nanti ngakunya dari Purwantoro," terang Ipong.

Pemerintah: Jangan Mudik, Agar Tak Tambah Risiko Penularan Corona:



Menurutnya, cara seperti itu bisa digunakan para pemudik agar mereka terhindar dari pemeriksaan tim di pos pantau. Selain itu, ada kemungkinan para pemudik bohong yang awalnya berangkat dari daerah red zone tapi mengaku bukan.

"Dugaan saya begitu, tapi saya nggak bisa membuktikan," jelas Ipong.

Ipong menyadari pandemi Corona ini membuat sebagian kebiasaan masyarakat, terutama mudik saat Idul Fitri nyaris tak bisa dilakukan. Akhirnya mereka menggunakan berbagai cara agar bisa mudik ke kampung halaman masing-masing.


"Karena banyak di antara mereka tahu bahwa kedatangannya tidak dikehendaki dan mereka nggak mau diisolasi. Ini bahayanya," lanjut Ipong.

Terakhir, Ipong berharap ada kebijakan khusus dari pusat soal larangan mudik bagi para perantau. Hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

"Yang paling tepat adalah ada kebijakan dari pusat larangan mudik," pungkas Ipong.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.