Sultan HB X Bahas Pembatasan Pemudik Bareng Gubernur Se-Jawa

Pandemi Corona

Sultan HB X Bahas Pembatasan Pemudik Bareng Gubernur Se-Jawa

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 22:16 WIB
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Senin (30/3/2020).
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Senin (30/3/2020). (Foto: Istimewa)
Yogyakarta -

Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berupaya menekan angka pemudik masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di tengah pandemi virus Corona. Hal itu menjadi pembahasan utama dalam teleconference dengan Menteri Perhubungan (Menhub) ad interim, Luhut Binsar Pandjaitan.

Teleconference yang dilaksanakan bersama gubernur se-Jawa dan Lampung itu membahas soal upaya menekan angka pemudik.

"Prinsip kita bagaimana bisa membatasi pemudik," kata Sultan saat ditemui wartawan di kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (7/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan menyampaikan belum tahu persis bagaimana langkah riil untuk membatasi pemudik. Apakah dengan dikeluarkan aturan dari pemerintah pusat atau ada upaya untuk menaikkan harga tiket.

"Seperti yang pernah kami sampaikan saya tidak tahu persis nanti pada waktu Perpres atau keputusan presiden lain keluar, apakah untuk membatasi itu tiket dinaikkan karena dasarnya itu menjaga jarak dan sebagainya itu perlu direalisasi atau tidak," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sultan menggarisbawahi gubernur se-Jawa perlu berkoordinasi dan melakukan konsolidasi. Pasalnya, dia meyakini di satu sisi tidak mungkin melarang para pemudik.

Menurutnya, yang perlu dilakukan yakni melakukan maintenance dengan baik. Begitu pula DKI Jakarta juga perlu mengambil kebijakan untuk menekan jumlah pemudik.

"Sebaliknya bagaimana dari kondisi yang ada dan kebijakan pemerintah DKI juga mendukung agar mereka tidak semuanya mesti mudik karena diperkirakan yang mudik itu baru 30 persen," ujar Sultan.

Sultan menilai, apabila DKI tidak mengambil kebijakan terkait pemudik, maka penyebaran virus Corona semakin sulit dihentikan. Sebab virus ini bisa jadi datang bersamaan dengan tingginya jumlah kedatangan pemudik dan hal itu tidak bisa diprediksi.

"Kapan virus Corona akan kita putus kalau tidak tahu kapan peak-nya (pemudik) apa mereka datang ke daerah itu pada tertinggi kapan. Kita akan nggak tahu juga kesulitan memprediksi," katanya.

"Jadi keputusannya kesepakatannya hanya itu, bagaimana kita mencoba mencari cara untuk mengambil kebijakan ya sepertinya mempersulit mereka berbondong-bondong kembali ke daerah. Itu saja karena memang materinya hanya untuk transportasi," tutupnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads