Kisah Warga Jakarta Penderita Corona: Isolasi Mandiri Akhirnya Sembuh Sendiri

Kisah Warga Jakarta Penderita Corona: Isolasi Mandiri Akhirnya Sembuh Sendiri

Zulfi Suhendra - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 16:53 WIB
Jumlah kematian akibat virus corona di Spanyol telah bertambah menjadi 2.182 orang. Hari ini dalam 24 jam korban meninggal mencapai 462 orang.
Ilustrasi Corona (AP/Manu Fernandez)
Jakarta -

Angka kesembuhan dari virus Corona di dunia jauh lebih banyak dibanding kematian. Peluang penderita untuk sembuh pun bisa dikatakan sangat besar.

Setidaknya itu terjawab dari pengalaman yang dibagikan Simon Nainggolan, mantan penderita virus Corona. Dalam tulisan yang ia bagikan, dia bercerita soal pertama kali mengalami gejala Corona, isolasi mandiri, hingga akhirnya sembuh.

"Tulisan itu saran agar orang menganggap ini serius. Cerita memilukan pada saya bisa terjadi pada siapa saja. Maksud saya adalah agar masyarakat mematuhi pemerintah. Nggak usah ribut, berpolemik," ujar Simon saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simon awalnya bercerita ibu mertuanya mengalami demam dan sesak napas pada 14 Maret. Dia kemudian membawa ibu mertuanya ke RSU Bunda pada 18 Maret untuk dirawat. Menurut dokter, dia harus diisolasi.

Pada 20 Maret, Simon mulai merasakan demam. Demam yang ia rasakan tak kunjung turun dan pada 23 Maret dia memutuskan memeriksakan diri ke RSU Bunda. Dokter menyebut Simon suspect COVID-19 dan belum dinyatakan positif.

ADVERTISEMENT

"Hari itu saya dan istri dites swab dan juga foto rontgen paru-paru. Pada hari berikutnya dokter paru-paru melihat hasil foto paru-paru saya dan suspect saya terkena COVID-19, karena ada bercak-bercak di paru-paru kanan saya. Saya diminta mengisolasi diri. Saya kemudian memilih untuk self-isolated di rumah karena kebetulan ada kamar kosong di lantai 2," kisahnya.

Kocak! Sopir Pikap Ini Jadikan Sempak Sebagai Masker:

Sejak saat itu, Simon mulai mengurung diri. Tak berinteraksi dengan siapa pun. Makanan pun diantarkan hanya sampai depan pintu. Dia pun mencuci alat-alat makan sendiri. Obat-obatan yang diresepkan rutin ia minum.

Warga Jakarta ini juga mengaku rajin minum vitamin C, D, dan E. Dia juga minum jus buah.

"Tentunya obat parasetamol karena demam saya terus-menerus tidak turun-turun. Untungnya saya tidak sesak napas," ujar Simon.

Pada 26 Maret, dia mendapat kabar buruk. Ibu mertuanya meninggal setelah beberapa hari dirawat. Ibu mertua Simon harus dikuburkan dengan protap COVID-19 yang sudah ditetapkan.

"Singkat cerita, jam 8 pagi jenazah dibawa ke pemakaman di San Diego Hills. Hanya istri saya dan seorang pendeta dari gereja kami yang menyusul untuk melaksanakan penguburan. Saya sendiri tidak bisa mendampingi istri saya karena saya masih demam tinggi dan self-isolated. Hancur hati kami melihat kondisi seperti ini," katanya.

Singkat cerita, beberapa hari kemudian demam Simon tak kunjung turun. Hasil swab datang dan Simon dinyatakan positif Corona, begitu juga istrinya. Namun anaknya negatif.

Simon mengaku istrinya tak mengalami gejala apa pun. Dia pun masih beraktivitas seperti biasa. Simon pun yakin bahwa ujian tersebut bisa dilewati, dan dia serta istrinya bisa sembuh.

Simon mulai melakukan pola hidup sehat. Setiap pagi dia sarapan roti dan minum vitamin. Dalam sehari, dia menghabiskan vitamin C hingga 2.000 mg dan air putih sebanyak 3 liter.

Dia juga kerap merasakan tenggorokan kering dan itu ia siasati dengan membasahi tenggorokan dengan minum air putih. Selama demam, dia merasakan badan terasa patah dan linu. Selain vitamin, dia minum rebusan daun sirih merah yang menurutnya konon bisa menyembuhkan virus Corona.

"Sambil tentunya tak lupa selalu berdoa kepada Tuhan agar diberi kesembuhan dan kekuatan. Saya percaya kalau Tuhan di sisi kita apa pun tidak bisa melawan. Saya percaya kesembuhan hanya menunggu waktu," ujarnya.

Yang tak kalah penting, menurutnya, adalah berhenti menonton TV dan mendengar berita-berita soal COVID-19. Dia ingin berkonsentrasi dan fokus dalam pemulihan.

Pada 1 April, demam Simon mendadak hilang. Dia tidak merasakan demam sama sekali. Tubuhnya mulai pulih. Namun dia tak berhenti minum vitamin dan tidak lupa berjemur dari jam 9 sampai jam 10 pagi.

"Hari Senin, 6 April, saya dan istri tes swab lagi di RSPAD. Hari ini, Selasa 7 April, berita sukacita itu datang. Hasil tes swab saya dan istri dinyatakan sudah negatif. Terima kasih Tuhan saya bisa melewati masa-masa kritis. Terima kasih luar biasa buat istri saya yang di dalam kesedihannya terus memberi yang terbaik buat saya dan mengurus keperluan-keperluan saya, I love you so much!" katanya bersyukur.

Dia berpesan kepada pasien dan orang yang kini tengah berjuang sembuh dari virus Corona agar yakin bahwa kesembuhan akan datang. Rutin minum vitamin dan jangan stres.

"Buat yang mulai merasakan gejala-gejala, tidak usah panik dan tidak usah menunggu tes segala macam yang belum tentu cepat prosesnya. Langsung self-isolated, minum vitamin dan makan yang banyak makanan sehat. God bless you all!" pesannya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads