Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah belum mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meski saat ini tercatat 112 orang di Sulsel positif virus Corona. Alasannya, Sulsel merupakan wilayah penyangga pangan nasional yang menyuplai beras ke 27 provinsi.
"Kan ini bukan hanya masalah COVID-19, tapi ini masalah pangan, jangan kita anggap enteng, Sulawesi Selatan itu menyuplai 27 provinsi di Indonesia, itu baru beras saja. Jadi banyak yang bertumpu ke Sulawesi Selatan, oleh kerana serta merta untuk melakukan yang namanya PSBB," kata Nurdin dalam keterangannya melalui konferensi video di Makassar, Selasa (7/4/2020).
Nurdin menyebut saat ini penyebaran virus Corona di Sulsel terbanyak berada di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Maros. Diketahui, hingga Selasa (7/4) siang, tercatat ada 68 orang positif Corona di Kota Makassar, 16 di Kabupaten Gowa, dan 11 di Kabupaten Maros.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Episentrum penyebaran kan sudah jelas di Makassar, cluster pembawa virus Corona ini adalah peserta umrah, itu 80 persen, 20 persen itu dibawa keluarga, tertularnya keluarga, jadi penularannya di situ," ujarnya.
"Kita sekarang lagi petakan ini, episentrum pertama itu Makassar, sekarang Gowa juga sudah mulai terus meningkat, Maros juga. Nah sekarang kita lebih gampang mengisolir (3 wilayah) ini," lanjutnya.
Untuk itu, Nurdin yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Percepatan Corona di Sulsel lebih memilih untuk secara bertahap menerapkan PSBB di 3 wilayah itu. "Saat ini kita sudah mulai melaksanakan (PSBB) secara bertahap," tuturnya.
Untuk itu, wilayah kabupaten/kota lainnya di Sulsel yang belum terdapat kasus Corona untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasanya khususnya aktivitas pertanian, mengingat saat ini tengah berlangsung musim tanam.
"Daerah-daerah yang memang masih nol (kasus Corona) ini betul-betul kita minta dijaga secara ketat. Dan itu sudah dilakukan oleh kepala-kepala daerah, sehingga kalaupun belum ada yang positif, ODP pun masih nol, PDP pun masih sangat minim, ini kan aktivitas sudah bisa kita lakukan, tidak ada masalah, ya termasuk menggarap sawah karena ini sekarang lagi pola tanam, musim tanam," jelasnya.
Nurdin menegaskan, PSBB yang diterapkan di Jakarta mulai hari ini tidak serta merta harus diterapkan juga di Sulawesi Selatan.
"Kita di Sulawesi Selatan sangat berbeda dengan Jakarta, kalau Jakarta sebagai kota jasa, kalau Sulawesi Selatan ini sebagai penyangga pangan nasional, sehingga betul-betul jaga, jangan sampai penularan virus Corona ini merajalela ke kabupaten/kota yang lain," tegasnya.