Ratusan Kiai-Ulama di Ciamis Mulai Jalani Rapid Test Corona

Ratusan Kiai-Ulama di Ciamis Mulai Jalani Rapid Test Corona

Dadang Hermansyah - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 13:21 WIB
Ratusan kyai dan ulama di Ciamis jalani rapid test Corona
Ratusan kiai dan ulama di Ciamis menjalani rapid test Corona. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis -

Pemprov Jabar mulai melakukan rapid test COVID-19 kepada para kiai dan ulama. Ratusan pemuka agama di Ciamis pun mengikuti rapid test COVID-19 ini.

Pelaksanaan rapid test disaksikan langsung Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum beserta pejabat Pemprov Jabar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis. Ada tiga bangku untuk pemeriksaan. Di setiap bangku terdapat dua petugas dengan memakai APD lengkap. Setiap ulama yang akan dites dipanggil satu per satu masuk ke ruangan.

"Hari ini kami melaksanakan dalam rangka tes 5.000 kiai, ulama, ustaz, dan ustazah. Tapi secara bertahap, karena teknis mengharuskan bertahap. Alhamdulillah, antusiasme para ulama hadir, bahkan melebihi kuota," ujar Uu saat memantau rapid test COVID-19 di Ciamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uu mengakui ada oknum yang menafsirkan hal lain soal pelaksanaan rapid test terhadap para kiai ini. Seperti yang beredar di media sosial, yang menyalahkan pemerintah untuk ini dan itu.

"Kami sudah menjawab melalui media sosial juga. Mudah-mudahan apa yang diharapkan dan kita inginkan bisa berhasil untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Jabar. Termasuk di klaster yang sekarang ada, seperti Sukabumi dan Lembang," jelas Uu.

ADVERTISEMENT

Menurut Uu, para ulama dan kiai menjadi prioritas rapid test tersebut. Alasannya, para kiai selalu bersentuhan langsung dengan masyarakat. Banyak yang bersalaman dan cium tangan.

"Tentunya, hasilnya akan menjadi kesimpulan yang ujungnya pemerintah tidak salah membuat keputusan," ucap Uu.

Jurnalis di Kendari Jalani Rapid Tes Corona, Hasilnya?:

Uu mengingatkan kepada para kiai yang belum memahami tidak diharapkan membuat statement dan ajakan yang dapat meresahkan masyarakat. Ia menegaskan tidak memaksa bagi yang tidak ingin melakukan rapid test.

"Tahap pertama ini Gubernur memberi kuota 5.000, setengah dari jumlah ponpes di Jabar. Ini bisa membuat kesimpulan tidak terlalu meleset," kata Uu.

Angka kasus COVID-19 bertambah, Uu menyebut, karena masyarakat kurang disiplin dalam menjalankan imbauan pemerintah. Seperti diam di rumah dan melakukan physical distancing.

"Kami tidak saling menyalahkan, yang kami cari adalah solusi supaya Corona cepat hilang di Jawa Barat dan negeri ini," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang ulama, Anwar Solihin dari Korada PUI Priangan Timur, menyambut baik pelaksanaan rapid test terhadap para ulama dan kiai di Jawa Barat. Melalui tes tersebut akan terlihat dan meminimalkan penyebaran virus Corona.

"Ini merupakan inisiatif yang bagus dan harus diapresiasi, kami mendukung sekali," kata dia.

Menurut Anwar, para ulama dan kiai perlu mengikuti rapid test karena sebagai bentuk ikhtiar nyata selain berdoa. Ini merupakan kesempatan bagus bagi para ulama di Ciamis.

"Supaya bisa melihat diri kita bersih atau negatif Corona. Agar kami bisa tenang saat berhadapan dengan santri dan masyarakat. Mudah-mudahan hasilnya nanti tak ada yang positif," pungkasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Ciamis, target jumlah rapid test untuk para ulama di Ciamis sebanyak 120 orang. Hasilnya akan diumumkan oleh Dinas Kesehatan setelah tes dilaksanakan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads