Dukung Kyai Jalani Rapid Test, MUI Jabar: Banyak Berhubungan dengan Warga

Dukung Kyai Jalani Rapid Test, MUI Jabar: Banyak Berhubungan dengan Warga

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Senin, 06 Apr 2020 15:19 WIB
Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei
Foto: Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei (Dony Indra Ramadhan/detikcom).
Bandung -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat mendukung rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melakukan rapid test terhadap kyai. Senada dengan Pemprov Jabar, MUI menilai ulama rentan terpapar virus Corona lantaran sering berinteraksi dengan warga.

"Itu bagus untuk periksa kesehatan dan sekarang kan musim Corona dan itu tokoh agama dari Jabar kebetulan sering berhubungan dengan masyarakat jadi tujuan jangan sampai, kalau dia positif ya harus diobati dan isolasi, tujuannya ke sana. Karena mereka banyak berhubungan dengan masyarakat banyak," ucap Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei kepada detikcom, Senin (6/4/2020).

Rachmat menyatakan pihak Pemprov Jabar sudah berkoordinasi dengan MUI terkait rencana tersebut. Bahkan MUI sudah memberikan daftar kyai dan ulama se-Jabar.

"Total jumlahnya kalau MUI saja 27 dan (kyai serta ulama) bisa sampai ratusan orang. Saya belum dapat berita kapan terlaksananya," kata dia.

Rachmat mengimbau agar para kyai dan ulama senantiasa bersedia mengikuti rapid test. Sebab, sambung Rachmat, hal ini baik bagi pribadi dan masyarakat luas.

"Saya imbau untuk ikut dan bersedia dan tujuannya untuk mengurangi virus itu dalam menjaga kesehatan umat dan tujuannya berusaha untuk menghindari dan ini jalan menjaga kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan rapid test COVID-19 bagi 5 ribu kyai pimpinan pondok pesantren di Jawa Barat. Keputusan ini diambil setelah muncul klaster baru penyebaran wabah Corona seperti yang terbaru di Stukpa Lemdikpol Polri di Sukabumi dan klaster GBI Bandung.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan 5 ribu kyai itu merupakan pimpinan pondok pesantren besar maupun kecil di Jabar.

"Kenapa para kyai kita akan rapid test, karena mereka masuk kelompok B yang rentan terkena COVID-19. Mereka sering didatangi orang sebagai bentuk takdim, sering disalami orang bahkan sering mengurusi umat, yang berhubungan langsung dengan umat maka harus dilakukan rapid test" ujar Uu saat dihubungi detikcom, Sabtu (04/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

23.426 Orang Rapid Test di DKI, 589 Orang Positif:

(dir/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads