Tim Dosen UGM Bikin Ventilator Portabel untuk Pasien COVID-19

Tim Dosen UGM Bikin Ventilator Portabel untuk Pasien COVID-19

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 10:31 WIB
Tim dosen UGM rancang ventilator portable untuk pasien Corona, Selasa (7/4/2020).
Tim dosen UGM merancang ventilator portabel untuk pasien Corona, Selasa (7/4/2020). (Foto: dok. Humas UGM)
Yogyakarta -

Tim dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat ventilator yang bisa digunakan pasien virus Corona atau COVID-19. Ditargetkan prototipe alat ini bisa digunakan dua minggu lagi.

Seperti diketahui, pasien Corona dalam kondisi kritis membutuhkan ventilator agar bisa bernapas dengan normal dan bisa bertahan hidup dan sembuh. Tidak mengherankan jika ventilator sering dianggap penyokong kehidupan pasien Corona karena membantu pasien bernapas secara mekanis. Sebab, paru-paru pasien tidak mampu memompa udara yang masuk dan keluar karena serangan virus Corona.

Untuk memenuhi kebutuhan ventilator bagi pasien COVID di puskesmas dan rumah sakit yang masih sangat minim, tim dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah mengembangkan ventilator untuk pasien Corona dengan bekerja sama dengan Toyota dan industri lokal di Yogyakarta. Dalam pengembangannya tim ini menggandeng rekan sejawat dokter UGM dan Rumah Sakit Sardjito.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti yang kita ketahui bersama, kebutuhan ventilator sangat mendesak dengan semakin banyak penderita COVID-19. Dalam proses pembuatannya, di tim kami juga terlibat teman-teman dokter," kata Dr Adhika Widyaparaga, ST, M Biomed E, dalam wawancara via daring dengan wartawan, Selasa (7/4/2020).

Bersama rekannya dari Teknik Mesin dan Industri UGM dan rekan dokter, tim ini terus berupaya menyempurnakan ventilator portabel yang praktis dan mudah digunakan dengan biaya pembuatan yang bisa dijangkau selama satu bulan belakangan ini. Menurutnya, mewujudkan prototipe ventilator tersebut tidak mudah karena apa yang mereka desain betul-betul harus bisa memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Tantangan utama adalah bagaimana agar alat yang kami desain dan buat menjadi aman untuk pasien dan memenuhi kebutuhan pasien dan tenaga medis. Di situlah integrasi tim teknis dengan tim medis menjadi krusial. Jangan sampai alat yang kita buat ternyata tidak bermanfaat atau malah berbahaya untuk dipakai," urainya.

Ia mengakui timnya sangat berhati-hati membuat ventilator ini dengan lebih mempertimbangkan performa alat dan tingkat keamanan. Meski sudah ada kemajuan, saat ini pihaknya sedang memperbaiki fungsi monitoring pressure, flow, oxygen level, serta kemampuan untuk setting parameter pada flow, pressure, respiratory rate.

"Perlu presisi dan memiliki kecepatan respons yang layak. Teman-teman dokter di dalam tim kami menjadi rujukan untuk menilai kesiapan alat ini," katanya.

Meski baru sebatas prototipe, ia optimistis ventilator yang mereka kerjakan nantinya bisa diaplikasikan dengan baik akan diproduksi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan fasilitas layanan kesehatan masyarakat.

"Kami belum membuat banyak. Masih diuji coba. Sudah kami uji bersama tim dokter kami di RS Sardjito. Masih penyempurnaan. Kemarin ada beberapa sensor tambahan yang diminta oleh tim dokter karena pengukurannya cukup penting," katanya.

Rencananya, tim UGM ini akan membuat tiga jenis ventilator, yakni versi fully featured ventilator (high end), versi low cost dan versi ambu bag conversion. Menurutnya, ventilator ventilator tanpa ambu bag dan versi ambu bag proses pembuatannya sangat murah sehingga bisa diproduksi dalam jumlah besar serta dapat dengan mudah diakses oleh puskesmas sekalipun.

"Target kita paling lambat dalam dua minggu, sudah lengkap semua feature keamanan, sensor, dan mode sudah dikonfigurasi dan prototipe ini bisa digunakan," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads