.webp)
Semprotan tersebut menggunakan selang spray sehingga percikan yang dirasakan akan terasa lembut dan tersebar rata secara melingkar atau 360 derajat. Semua kendaraan yang melintas jadi kena cairan merata. Alat tersebut dipasang di tiga titik di JPO.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajat mengatakan pemasangan penyemprot disinfektan ini untuk meminimalisir penyebaran virus covid-19. Alat tersebut merupakan CSR dari masyarakat Kota Surabaya.
"CSR atau bantuan apapun kayak ginikan resource dari masyarakat. Kami support upaya-upaya sambil menunggu tindak lanjut penetapan PSBB itu seperti apa gitu," kata Irvan saat dihubungi, Senin (6/4/2020).
"Ini juga sebagai upaya kita untuk (kendaraan) masuk paling tidak diminimalkan lah, sama meminimalisir lingkungan ini, baik jalan, kendaraan, rumah-rumah paling nggak meminimalkan ruang gerak perkembangan virus ini," lanjut Irvan.
Irvan menjelaskan pemasangan semprotan disinfektan di setiap pintu masuk Kota Surabaya merupakan bagian dari program Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya.
"Nanti Pak Khalid DKRTH yang tahu akan dipasang di banyak titik. Ini programnya DKRTH. Prioritas di pintu-pintu masuk yang volume (kendaraan) agak besar, padat ya," ungkap Irvan.
Saat ditanya kelebihan alat ini dibandingkan dengan penyemprotan secara manual. Irvan mengatakan ini adalah salah satu alternatif untuk membantu petugas yang di lapangan melakukan penyemprotan.
"Selama ini kan banyak (menggunakan) tenaga manusia, banyak kelemahan, panas, capek, kasihan. Kemudian juga kita ingin memudahkan pekerjaan dan volume (kendaraan) di Ahmad Yani cukup besar kan, nggak ngatasi kalau hanya orang per mobil dengan alat semprot yang manual seperti sebelumnya," tandas Irvan.
Dari pantauan detikcom, dengan dipasangnya alat penyemprotan ini, para pengendara yang biasanya melaju kencang saat melintas Frontage Road Ahmad Yani, kemudian memperlambat kendaraannya agar tersemprot disinfektan dari atas JPO. (iwd/iwd)
