Emak-emak Pemudik Jakarta Ngomel, Lurah Solo: Didata Jadi ODP Corona

Emak-emak Pemudik Jakarta Ngomel, Lurah Solo: Didata Jadi ODP Corona

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 05 Apr 2020 20:06 WIB
Tangkapan layar video emak-emak di Solo ngomel karena didata untuk karantina
Foto: ETangkapan layar video emak-emak di Solo ngomel karena didata untuk karantina (dok. Istimewa)
Solo -

Video seorang emak-emak dari Jakarta ngomel-ngomel ke petugas karena tak mau didata di Solo, Jawa Tengah, bikin heboh. Emak-emak itu diduga terganggu karena ditetapkan menjadi orang dalam pemantauan (ODP) Corona.

Video emak-emak itu ngomel berdurasi sekitar dua menit. Dalam video itu tampak emak-emak berdaster duduk di teras rumahnya bersama petugas Satpol PP.
Terlihat beberapa petugas TNI dan petugas lingkungan setempat yang tidak berseragam. Emak-emak itu diketahui merupakan warga Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo.

"Itu kami datang untuk mendata," kata Lurah Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Prasetyo Utomo kepada wartawan, Minggu (5/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasetyo Utomo membenarkan peristiwa itu. Prasetyo menyebut emak-emak itu tiba di Solo pada 28 Maret 2020. Petugas yang mendapatkan informasi dari warga setempat lalu melakukan pendataan pada 30 Maret 2020.

"Prosedurnya, kalau ada yang datang dari luar kota langsung ditetapkan ODP, apalagi yang dari zona merah. Mungkin beliau merasa terganggu dengan protap itu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun Prasetyo mengatakan masalah tersebut sudah diselesaikan. Ibu tersebut telah bersedia didata dan menyatakan sanggup melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

"Tadi sudah klir, hanya kesalahpahaman. Dia bersedia dikarantina mandiri," ucap Prasetyo.

Sebelumnya diberitakan, emak-emak itu ngomel karena didata petugas. Pemudik asal Jakarta itu lalu membandingkan pendataan yang dia terima dengan warga lain yang masih lalu-lalang di depan rumahnya. Dia merasa dirinya bukan pengedar narkotika yang wajib dipantau.

"Sangat keterlaluan, kecuali saya pengedar narkoba. Resek, malah lebih resek dari Jakarta, nggak ada sopan santunnya. Saya nggak suka!," cetus emak-emak itu, seperti dikutip detikcom.

"Kayak nggak tahu aja orang saya tinggal di sini lebih lama. Saya menikah tahun 93, terlalu dibesar-besarkan," tegasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads