Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) yakin bahwa kasus Corona di Indonesia jumlahnya berkali-kali lipat dari kasus yang sudah terkonfirmasi. Emil, panggilan akrabnya meminta tes Corona dipercepat dan dibuat lebih masif.
Kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Emil mengatakan pemerintah pusat harus segera mempercepat tes Corona terhadap masyarakat. Emil yakin banyak warga terpapar virus yang disebut-sebut dari Wuhan, China ini. Emil juga menyebut ada 677 warga Jabar yang terindikasi positif Corona.
"Terdapat 677 positif, Pak. Jadi kesimpulannya, semakin kita banyak mengetes, Pak Wapres, semakin kita tahu virus ini sedang beredar di mana saja. Maka mohon maaf, Pak Wapres, sebenarnya kasus kita berlipat-lipat, Pak, menurut saya. Tapi karena kecepatan mengetes nggak sebanyak kita harapkan, data-data itu datang selalu sedikit. Tapi saya meyakini sebenarnya berlipat-lipat," kata RK dalam teleconference dengan Ma'ruf Amin yang disiarkan langsung lewat YouTube, siang tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Emil meminta pemerintah pusat menyiapkan strategi besar untuk menghadapi Corona agar tidak meluas ke mana-mana. Dia juga bicara mengenai kemungkinan warga provinsi lain terpapar Corona tapi tidak teridentifikasi karena keterbatasan pengetesan seperti halnya yang dilakukan Pemprov Jabar.
"Jadi kesimpulan pertama, saya berharap strategi memperbesar pengetesan ini harus jadi strategi nomor satu hari ini, Pak. Kami tidak yakin, provinsi lain terlihat kecil-kecil, sebenarnya menurut pandangan saya, karena mereka belum lakukan rapid test besar-besaran, Pak. Saya meyakini, kalau sudah tes besar-besaran, kelihatannya akan ditemukan seperti Jabar temukan," jelasnya.
"Problem-nya adalah tadi, Pak, alat tes tidak memadai, bahkan swab test saja jumlah terbatas. Jadi, kalau Bapak bisa sampaikan, mari kita perbanyak tempat tes PCR seperti dilakukan Korsel," sambungnya.
Emil juga membandingkan pengetesan Indonesia dengan Korea Selatan. Menurutnya, Indonesia perlu mengetes 2 juta penduduk untuk mengetahui secara utuh peta persebaran Corona.
"Indonesia minimal 2 juta, Pak. Kira-kira begitu. Dengan 2 juta, harusnya peta ditemukan secara utuh," ujar Emil.
Hal itu juga dilakukan Korea Selatan. Dia mengatakan, Korea Selatan yang memiliki penduduk 51 juta jiwa sudah melakukan pengetesan terhadap 300 ribu orang penduduknya.
"Itu berarti 0,6 persen. Dengan 0,6 persen, petanya ketahuan," ujar Emil.
Sedangkan Indonesia, yang memiliki penduduk lebih dari 250 juta orang, perlu melakukan tes kepada sebanyak 2 juta orang agar peta persebaran Corona ini bisa dilihat secara utuh.
"Sementara hari ini saya duga pengetesan rapid dan PCR baru di 50 ribu. 50 ribu menuju 2 juta ini masih sangat jauh," ujarnya.
Emil berharap ini mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. "Mudah-mudahan itu jadi atensi Bapak dan pemerintah pusat," tutupnya.
Mendengar laporan RK, Wapres Ma'ruf mengatakan saat ini pemerintah pusat tengah menyiapkan strategi untuk mencegah penyebaran Corona. Menurutnya, saat ini pemerintah pusat sedang mencari strategi mumpuni untuk memerangi Corona.
"Saya ingin terus gambaran strategi-edukasi yang masih menghambat penyebaran ini. Ini barangkali menjadi tantangan besar dan kita sedang cari strategi yang tepat. Makanya saya cari dari gubernur. Sebab, kalau tidak, kita khawatirkan penyebarannya makin masif," tutur Ma'ruf.