600 Warga KBB Isolasi Diri Usai Merantau dari Jakarta-Tangerang

600 Warga KBB Isolasi Diri Usai Merantau dari Jakarta-Tangerang

Whisnu Pradana - detikNews
Jumat, 03 Apr 2020 14:05 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Bandung Barat -

Adanya imbauan dari pemerintah untuk tidak dulu mudik di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 tak menyurutkan niat masyarakat untuk tetap kembali ke kampung halaman. Tercatat 600 warga Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mengisolasi diri usai merantau dari Jakarta dan Tangerang.

Camat Gununghalu, Hari Mustika, mengatakan ratusan pemudik dari kota-kota besar itu tiba di Gununghalu sekitar sepekan yang lalu. Angka itu berdasarkan pendataan perangkat desa dari laporan RT dan RW setempat.

"Betul ada 600 orang lebih yang baru pulang dari Jakarta, Bandung, Tangerang, dan daerah lainnya. Mereka ada yang kerja di pabrik atau kuli bangunan. Mungkin karena diliburkan dan tidak ada pekerjaan lagi akhirnya mereka pulang," ujar Hari saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari menyebutkan setelah tiba di kampungnya masing-masing, para pemudik itu diwajibkan langsung melakukan isolasi mandiri serta menerapkan physical dan social distancing.

"Setelah sampai di sini, mereka langsung melakukan isolasi mandiri dipantau sama RT, RW, dan perangkat desa. Alhamdulillah selama seminggu ini tidak ada yang menunjukkan gejala Coronavirus," ucap Hari.

ADVERTISEMENT

Jokowi: Pemudik dari Jabodetabek Berstatus ODP Corona:

Selain itu, aparat gabungan menjaga ketat jalur perbatasan dari dan ke wilayah Kecamatan Gununghalu, salah satunya Cisokan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur.

"Di sana ada petugas yang berjaga, seperti TNI dan kepolisian, ada juga perangkat desa dibantu warga. Kalau ada yang datang dari Cianjur, Sukabumi, bahkan Jakarta, akan dilakukan penyemprotan ke kendaraannya, karena itu langkah pencegahan penularan Coronavirus," ujar Hari.

Di Kecamatan Gununghalu juga ada warganya yang bekerja di luar negeri. Namun pihaknya masih belum melakukan pendataan berapa jumlahnya dan kemungkinan sudah ada yang pulang atau belum.

"Sejauh ini belum ada laporan dari pihak desa, karena mereka juga menunggu laporan dari RT dan RW. Kalau memang sudah ada, tentu wajib menerapkan SOP yang sama, yaitu isolasi mandiri selama 14 hari dan melapor kalau ada yang sakit dengan gejala Corona. Nanti akan dirujuk ke rumah sakit rujukan," tutur Hari.

Pihaknya terus proaktif sosialisasi dan edukasi terhadap warga berkaitan virus Corona, lalu mendata yang sudah pulang dan akan pulang ke Kecamatan Gununghalu. "Kami sampaikan ke warga, bahwa pendataan bukan buat melarang mudik atau mengusir yang sudah mudik. Tapi melihat riwayat perjalanan dan kontak, jadi kalau ada yang positif, itu akan lebih mudah melihat rantai penyebarannya," ucap Hari.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads