Corona Mewabah, Terminal Bus Purabaya Bungurasih Sepi Penumpang

Corona Mewabah, Terminal Bus Purabaya Bungurasih Sepi Penumpang

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 03 Apr 2020 08:51 WIB
Terminal Bus Purabaya sepi penumpang
Terminal Purabaya sepi penumpang (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Sidoarjo - Wabah corona atau Covid-19 cukup berdampak pada perekonomian. Salah satunya terlihat di Terminal Purabaya Bungurasih, Sidoarjo yang dikelola Pemkot Surabaya.

Tak seperti biasanya, terminal yang berlokasi di wilayah Bungurasih, Waru, Sidoarjo ini tampak sepi. Hanya satu atau dua orang yang terlihat menanti bus di ruang tunggu.

Selain itu, bus yang biasanya terlihat berlalu-lalang, kini semakin jarang. Para pedagang asongan pun tak banyak menjajakan dagangannya.

Kepala Terminal Purabaya, Imam Hidayat mengakui adanya penurunan jumlah penumpang. Hal ini berbanding lurus dengan bus yang beroperasi. Imam menyebut beberapa Perusahaan Otobus (PO) bahkan memilih tak beroperasi sementara dan merumahkan para sopirnya.

"Kalau itu aturan PO ya, memang dari catatan kami ada yang jalan ada yang enggak, akibat wabah virus corona," kata Imam saat ditemui detikcom di Terminal Purabaya Sidoarjo, Jumat (3/4/2020).


Dengan kondisi ini, Imam menyebut banyak sopir bus yang memilih tak menarik penumpang. Dia menambahkan beberapa waktu lalu ada disinformasi yang menyebut Terminal Purabaya Surabaya Lockdown. Padahal, pihak terminal tidak melakukan hal tersebut.

"Dua minggu kemarin di media katanya ada lockdown, di sini kalau sini (Terminal Purabaya) ditutup, arus di Jatim ya semua tersumbat," imbuh Imam.

Menurut Imam, penumpang yang berangkat atau turun di terminalnya memang mengalami penurunan. Imam mencatat data terakhir penurunan hingga 12 persen/harinya.

Terminal Bus Purabaya sepi penumpangTerminal Bus Purabaya sepi penumpang Foto: Hilda Meilisa Rinanda


"Menurun sekali dari biasanya bisa sampai 29 ribu penumpang. Sekarang turun 12 persen dari jumlah biasanya," ungkap Imam.

Sementara untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19, Imam mengatakan pihaknya telah menerapkan sejumlah protokol untuk sterilisasi. Misalnya dengan menyediakan bilik penyemprotan disinfektan, melakukan cek suhu tubuh dan memberbanyak tempat cuci tangan.


Tak hanya itu, kursi pada ruang tunggu yang biasanya berjajar berdekatan, kini mulai diubah dengan menerapkan jarak aman setiap satu meter.

"Ini sesuai protokol Pemkot Surabaya, kami menyediakan dua bilik sterilisasi dan thermal gun untuk cek suhu tubuh. Ini untuk mencegah penyebaran virus corona," lanjutnya.

Jika ditemukan penumpang yang suhu badannya diatas 37 derajat, Imam menyebut pihaknya telah menggandeng PMI dan RSUD Sidoarjo.

"Kemarin ada dua pasien dari Solo, Semarang dan Lamongan yang suhunya kami cek di atas 37 derajat, akhirnya kami bawa di ruang PMI. Kalau suhu di atas 38, baru langsung kita bawa ke RSUD Sidoarjo," ucap Imam.

Melihat kondisi ini, Imam berharap wabah ini segera selesai. Imam mengaku tidak bisa membayangkan perekonomian masyarakat yang menggantungkan hidupnya di terminal bus, jika corona masih menghantui.

"Harapan kami supaya semua bisa segera kembali normal, dan virus juga segera bisa diatasi. Hal ini agar masyarakat bisa menjalani mudik lebaran tahun ini," harapnya.

Mendengar Lagi Imbauan Tak Mudik dan Imbalan Bansos dari Pemerintah:

(hil/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.