Cerita Staf Ahli Ridwan Kamil yang Sembuh dari Corona

Cerita Staf Ahli Ridwan Kamil yang Sembuh dari Corona

Yudha Maulana - detikNews
Jumat, 03 Apr 2020 07:30 WIB
Instagram ridwan kamil
Puisi anak Ridwansyah Yusuf soal corona diposting Ridwan Kamil/Foto: Tangkapan layar Instagram Ridwan Kamil
Bandung -

Ridwansyah Yusuf Achmad (32), menjadi salahsatu dari 11 orang yang dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19 di Jawa Barat. Staf ahli Gubernur Jabar Ridwan Kamil hubungan internasional itu, masuk dalam klaster Musda Hipmi di Karawang. Ia diisolasi selama 14 hari di RS Hasan Sadikin.

Yusuf, begitu ia akrab disapa, menceritakan awal mula dirinya ketahuan terinfeksi Covid-19. "Saya tanggal 15 Maret cek lab dengan gubernur, niatnya untuk ujicoba Labkes Jabar, karena di hari itu kan mulai ada kebijalan pro aktif test. Hasilnya saya positif," ujarnya yang mengaku tak merasakan gejala apapun sebelum diterkonfirmasi positif Covid-19.

Disinggung mengenai kemungkinan ia tertular di mana, Yusud mengaku tak mau ambil pusing untuk mencari tahu. Sebelum Musda Hipmi yang digelar 9 Maret, ia mengaku bertemu dengan banyak orang dari luar negeri karena tuntutan pekerjaannya. "Sebelumnya kan saya dengan pak gubernur juga baru dari Australia, pulang tanggal 1 Maret," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya sehari setelah dinyatakan positif, ia pun dijemput dengan ambulans untuk diisolasi di RS Hasan Sadikin. Sopir dan petugas mengenakan ADP lengkap. "Saya pasien positif ke-11 di Jabar, ke seratus tiga puluh sekian di Indonesia," kata Yusuf yang merupakan Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) Jabar.

Istrinya menyusul untuk diisolasi karena dari hasil pemeriksaan, terkonfirmasi positif Covid-19. Sama dengannya, istrinya pun tak merasakan gejala virus Corona. Beruntung anak semata wayangnya yang masih berusia 7 tahun, hasil pemeriksaannya negatif.

ADVERTISEMENT

"Saya dua hari diisolasi di ruang infeksi khusus, sebelum akhirnya dipindahkan ke ruang isolasi yang kamar berenam," katanya.

Selama menjalani perawatan, Yusuf mengatakan tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 paham betul akan prosedur medis. Dari mulai proses penjemputan sampai perawatan.

"Kemudian, dokter dan perawat, ngecek suhu, oksigen, itu dua kali satu hari. Cek darah dan macam-macam tiga hari sekali. Cek juga apakah ada pneumonia," katanya.

Menghabiskan waktu selama 14 hari di ruang isolasi, Yusuf mengaku merasakan kebosanan. "Gemes, enggak bisa melakukan apa-apa, biasa dalam satu hari bisa pergi ke mana-mana. Tapi di RS saya juga masih bekerja, ikut membantu. Saya berusaha stay positif, karena tubuh akan meresponsnya" ungkapnya.

Yusuf mengaku sangat bersyukur ia dan istrinya tidak berada dalam posisi berjuang dalam hidup dan mati saat terkena infeksi Covid-19. Meski merasa sehat, Yusuf menyatakan ia tetap mengikuti arahan dokter.

"Saya pulang dari RS hari senin kemarin (30/3) setelah dua kali hasil pemeriksaan saya negatif. Saya harus isolasi diri 14 hari di rumah, meski hasil pemeriksaan sudah negatif. Tapi protapnya begitu," jelasnya.

Menurutnya, setiap orang mesti bahu-membahu melawan Covid-19. Tak hanya tenaga medis, pasien positif dan masyarakat yang tak terinfeksi pun wajib menjaga dirinya, keluarga, rekan dan lingkungan melalui physical distancing.

"Kita punya potensi menularkan ke yang lain. Sebenarnya, penyakit ini bukan penyakitnya tapi penyebarannya. Jadi, kita bertanggung jawab dengan semua sikap kita. Bukan tentang kita, tapi orang sekeliling kita," katanya.

Menjadi salahsatu dari 11 pasien positif Covid-19 yang sembuh, menurutnya itu bukan hanya bicara soal statistik. "Ini soal nyawa manusia yang sedang berjuang untuk hidup. Ini tentang manusia yang ingin sembuh. Dan ini tentang manusia yang juga berhasil sembuh. Setiap pasien yang telah sembuh adalah harapan keyakinan kita bahwa kita bisa menang melawan pandemi Covid-19 ini," tandasnya.

Yusuf pun merasa bahagia, anak laki-lakinya memiliki rasa optimisme yang sama, meski dua minggu tak bertemu dengan kedua orangtuanya.

Melalui akun instagramnya, Yusuf mengunggah puisi yang ditulis anaknya untuk tugas sekolah. Puisi ini juga diposting oleh instagram Ridwan Kamil.

Virus Corona (corona virus)
Oleh Tangguh Langit Mahajuna

Waktu tahun 2029, kita nyaman
Dan 2018, kita nyaman...

Tapi sekarang susah
Semua dewasa tidak bisa kerja
Dan semua anak tidak boleh sekolah
Sekarang tidak boleh jalan-jalan, tidak boleh bersentuh
Dan kalau salam tidak boleh dekat

Tapi kita tidak boleh menyerah
Kita tidak boleh putus asa
untuk negara kita Indonesia
Kita harus bergabung, untuk berlindung dari virus corona (corona virus)...

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads